Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Truk Pengangkut Hebel, Raja "Incident" dan "Accident" Lalu Lintas yang Tak Tersentuh?

23 Februari 2022   14:04 Diperbarui: 23 Februari 2022   14:11 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir setiap bulan setidaknya satu kali saya menjumpai insiden mobil truk pengangkut hebel atau bata ringan mengalami kecelakaan. Dimana hebel yang diangkut tumpah ke jalan atau dengan kondisi truk terguling. Dengan penyebab paling umum adalah karena ban pecah akibat kelebihan beban angkut.

Jika kita menjumpai kendaraan pengangkut hebel ini dijalanan rasa-rasanya mungkin semua sepakat untuk menjauh darinya. Risiko berada di dekat kendaraan ini sepertinya jauh lebih besar ketimbang berada di kendaraan penghuni jalan raya yang lain.

Mungkin kita memperhatikan betapa beratnya beban yang harus ditanggung oleh truk atau mobil pengangkut hebel ini. Meskipun namanya adalah bata ringan akan tetapi beban yang mesti ditanggung armada angkutan untuk membawa barang tersebut sangatlah berat. Sehingga ada kesan bahwa kapasitas yang diangkut memang dipaksakan melebihi dari beban yang sanggup diangkut oleh kendaraan tersebut.

Barangkali karena pertimbangan biaya maka beban angkutan truk hebel itu seperti dibiarkan oleh para pelaku bisnis yang terlibat disana. Hanya saja apakah hal ini juga dibiarkan oleh para pemangku kepentingan yang bertanggung jawab untuk memproteksi keselamatan pengguna jalan yang lain?

Jika truk pengangkut mengalami insiden atau kecelakaan sehingga membuat bata ringan yang diangkut berjatuhan ke jalanan bukankah itu sangat beriko mengancam keselamatan orang lain? Atau kalaupun tidak mengena secara langsung pada diri orang lain bukankah efek gangguan lalu lintas yang ditimbulkannya juga cukup besar, misalnya terjadinya kemacetan panjang.

Berapa banyak waktu yang terbuang oleh karena situasi yang sebenarnya masih bisa dicegah, diantisipasi, dan dihindari kejadiannya itu?

Ada kesan truk pengangkut hebel ini seperti tidak tersentuh perihal situasi dimana kelebihan beban muatan sebenarnya merupakan suatu persoalan yang cukup mengkhawatirkan. Apalagi armada angkut bata ringan ini mempergunakan jalan yang sama dengan pengguna jalan lain yang semestinya bisa melalui setiap lajur jalan dengan aman dan nyaman.

Jikalau beban berlebih pada armada angkut truk hebel dilakukan karena pertimbangan untung rugi sang pemilik bisnis, maka apa kontribusi mereka bagi pengguna jalan yang lain? Mungkin si pemilik bisnis akan menjanjikan santunan seandainya armada mereka menyebabkan orang lain celaka. Namun apakah itu sepadan dengan nilai keselamatan yang menjadi hak kita semua?

Salam hangat,

Agil S Habib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun