Bagi setiap pelaku bisnis bidang penyediaan barang atau manufaktur, keberadaan stok merupakan suatu keniscayaan. Baik itu berupa stok bahan baku, bahan jadi, bahan penunjang, ataupun jenis barang-barang lain yang berkaitan dengan aspek pendukung operasional produksi.
Meksipun ada konsep manajerial yang disebut dengan Just In Time (JIT), yang mana dalam hal ini diupayakan agar tidak terdapat stok barang (zero inventory), akan tetapi situasi tersebut sebenarnya tidak akan pernah benar-benar berada dalam kondisi zero. Sehingga mau tidak mau keberadaan stok barang yang tersisa tersebut harus tetap dilibatkan dalam membuat perencanaan operasional bisnis.
Aktivitas mulai dari menyusun rencana pengadaan, membuat perencanaan produksi, mengelola penyimpanan barang, dan sejenisnya akan turut terpengaruh olehnya sehingga memerlukan beberapa langkah penyesuaian.
Dokumentasi data stok yang benar akan mengarahkan akurasi proses-proses pada tahap selanjutnya. Sementara data stok yang bermasalah akan memicu terjadinya salah perhitungan, salah strategi, salah pengambilan keputusan, dan bahkan tidak menutup kemungkinan bisa memicu kerugian.
Terkait dengan aspek stok ini terkadang kita memandang remeh. Padahal perihal stok sendiri merupakan titik awal untuk memulai langkah selanjutnya dalam operasioanl bisnis. Perencanaan produksi yang baik hanya akan diperoleh tatkala data stok penunjangnya memiliki tingkat akurasi yang baik.
Maka tidak mengherankan apabila setiap periode waktu tertentu beberapa bisnis memberlakukan kegiatan stock opname sebagai upaya untuk memastikan akurasi data stok administasi dengan stok yang sebenarnya.
Selain tentunya untuk mendeteksi potensi stok raib entah kemana, stock opname ini juga berperan penting untuk mencegah efek domino terhadap potensi salah kalkulasi perencanaan hingga salah mengambil keputusan seiring landasan kebijakan yang diragukan keakuratannya.
Sebagai pelaku bisnis, tentunya kita tidak ingin kehilangan potensi pendapatan oleh karena ketidakakuratan data stok. Demikian halnya kita juga tidak ingin mengeluarkan biaya tambahan yang semestinya tidak perlu dikeluarkan karena data stok menunjukkan informasi yang salah.
Stok adalah pijakan, landasan, dan juga acuan dalam menjalankan operasional bisnis. Strategi bisnis bisa berakhir berantakan hanya karena adanya detail bermasalah yang  terlewatkan. Sehingga atenti terhadap stok ini seharusnya diberikan porsi perhatian khusus agar mampu dikondisikan sedemikian rupa sehingga tetap terkendali.
Detail stok tersebut tidak hanya terkait jumlahnya yang selisih atau berbeda dari stok riil. Kelayakan kondisi stok pun turut perlu dipertimbangkan. Status kualitas barang atau bahan yang sudah tidak layak pakai atau mengalami penurunan kondisi dari keadaan standarnya seharusnya diberlakukan secara berbeda dengan yang lain.