Sebuah publikasi yang dilakukan oleh organisasi bernama Climate Care pada medio April 2021 lalu menyebutkan bahwa ICT (Information and Communication Technology) atau internet dengan segenap perangkat pendukungnya seperti laptop, smartphone, tablet, layar komputer, data center, jaringan komunikasi, dan lain-lain memberikan kontribusi sekitar 3.7% terhadap emisi global yang terjadi saat ini.
Bahkan dalam publikasi penelitian Journal of Cleaner Production berjudul Assessing ICT global emission footprint : Trends to 2040 & recommendations dikatakan kalau kontribusi emisi tersebut akan mencapai 14% di tahun 2040.
Ini menandakan bahwa terjadi peningkatan emisi yang cukup pesat di sektor digital. Seperti yang kita tahu, keberadaan emisi menjadi sebab terjadinya pemanasan global serta perubahan iklim. Sebuah kondisi yang selama beberapa tahun terakhir ini mendapatkan atensi tinggi dari berbagai kalangan.
Era industri 4.0 menandai peran teknologi digital yang menjangkau segenap aspek kehidupan. Dimana sekarang ini semuanya hampir selalu mempergunakan internet sebagai alat bantu penunjang kebutuhan hidup. Terlebih sejak pendemi COVID-19 melanda yang justru semakin mengakselerasi penerapan teknologi digital.
Lebih dari setengah penduduk bumi telah terkoneksi dengan internet. Disatu sisi hal ini memberikan keuntungan, meskipun tidak bisa disangkal bahwa digitalisasi juga memberikan dampak negatif khususnya bagi lingkungan.
Emisi digital merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat dipungkiri seiring peran vital internet di segenap sendi kehidupan. Tentunya kondisi ini perlu dicarikan solusi apabila kita ingin memberikan warisan planet yang layak huni kepada anak cucu kelak.
Peran Krusial Netizen
Seiring dengan digitaliasi yang membutuhkan sokongan energi super besar maka kebutuhan akan energi listrik pun meningkat pesat. Sedangkan saat ini sebagian besar pembangkit listrik masih mengandalkan energi fosil sebagai sumber dayanya.
Sementara upaya untuk beralih menggunakan energi terbarukan terus digalakkan, dan pertumbuhan teknologi digital juga masih terus berlanjut, maka satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menekan laju emisi saat ini adalah dengan mempergunakan teknologi yang ada secara cerdas dan bijak.
Netizen sebagai entitas utama dalam teknologi digital merupakan aktor penting dalam setiap aspek mengenai digitalisasi ini. Termasuk halnya mengenai misi untuk mewujudkan Net-Zero Emissions. Netizen sebagai pelaku aktif teknologi digital memiliki peranan yang cukup besar atas terwujud atau tidaknya misi tersebut.