Rencana pengadaan bisa mulai dibuat setelah kebutuhan barang jadi, stok, dan formula sudah terkoneksi satu sama lain. Yang menjadikan kita tahu berapa total kebutuhan untuk masing-masing material yang ada.
Apabila suatu unit bisnis sudah menerapkan mekanisme pengadaan barang berbasis PO (Purchase Order), maka sisa PO yang tersedia juga harus dipertimbangkan sebagai stok.
Kalkulasi ini dilakukan per jenis material, baik itu kategori packaging material ataupun raw material yang melekat pada formula suatu produk.
Selanjutnya kita bisa melakukan "plotting" jumlah material yang perlu untuk dibeli. Batasan jumlah untuk dipesan bisa berupa minimum order (MOQ), buffer stok, atau allowance terkait potensi reject selama produksi berjalan.
Prinsip alokasi pengadaan untuk packaging material dan raw material bisa dibilang sama. Bedanya hanya pada komposisi kebutuhan dalam satu satuan produk.
Tahap Ketujuh: Preview Rencana Pengadaan Material
Dari alokasi pengadaan material yang kita lakukan hasil akhirnya mungkin perlu di-review ulang guna menghindari salah alokasi, kelebihan alokasi, dan sejenisnya.
Untuk lebih memudahkan kroscek ini maka semua daftar material yang ada perlu ditampilkan dalam satu frame agar kita bisa melihat rekam pergerakannya pada setiap periode.