Katakanlah misalnya produk kripik singkong. Fasenya terdiri dari aktivitas mengemas kripik kedalam kemasan. Tapi sebelum itu terdapat juga fase proses yang lain seperti memotong singkong, memberi bumbu singkong, menggoreng singkong, dan seterusnya. Dimana setiap fase memiliki perlakuan dan kebutuhan atas material yang berbeda dengan proses yang lain. Setidaknya dalam hal komposisinya.
Pada tahap ini kita perlu membuat sebuah database formulasi untuk setiap produk yang kita miliki. Formula akan memberi kita informasi kebutuhan dari setiap produk tersebut yang nantinya akan ditautkan dengan basis data yang lain seperti jumlah order dan total kebutuhan per item material.
Tahap Kedua: Pembuatan List Informasi Material
Formula akan memberikan informasi perihal material jenis apa saja yang dipakai untuk menciptakan sebuah produk tertentu, berikut takaran atau komposisinya. Seiring banyaknya varian produk yang diproduksi maka kebutuhan akan material sangat mungkin akan semakin banyak.
Hal inilah mengapa penting membuat suatu koneksi perhitungan kebutuhan material untuk masing-masing produk agar kebutuhan secara keseluruhan dapat diketahui. Menghitung beragaman kebutuhan material dalam satu waktu pasti membutuhkan ketelitian karena ini menyangkut kebutuhan atas beberapa barang sekaligus.
Sehingga semua jenis material yang dibutuhkan untuk menunjang proses produksi perlu didata satu persatu dan diberikan "perlakuan khusus". Membuat daftar setiap jenis material akan sangat membantu saat kita ingin menyematkan kriteria atau karakteristik khusus dari suatu jenis material.
Mungkin itu menyangkut lead time, konversi, harga, jumlah minimum pemesanan, jumlah minimal pengiriman, buffer stok, dan lain-lain. Beberapa rule tersebut akan sangat menentukan penyusunan rencana pengadaan yang dilakukan nantinya. Yang pada akhirnya memungkinkan kita untuk tahu rekap kebutuhan material untuk setiap order yang diterima.
Tahap Ketiga: Pendataan Jumlah Order Produk
Berapa banyak material yang harus dipesan sementara kita tidak tahu berapa banyak pesanan yang harus dipenuhi? Oleh karena itu, mengetahui besaran permintaan adalah sangat penting.Â
Mengapa para pelaku bisnis sampai rela "bela-belain" untuk melakukan "penerawangan" order atau forecasting. Karena pada dasarnya jumlah order yang masuk itulah acuan dari penysunan rencana pengadaan material ini.