Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ketika Produk Bisnis Sudah Tidak Relevan Lagi terhadap Perubahan Zaman

6 Oktober 2021   21:49 Diperbarui: 7 Oktober 2021   09:58 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indikasinya sederhana. Pada saat eksistensi produk dari bisnis kita mulai terusik oleh keberadaan sesuatu yang lain maka itu artinya ada peluang bahwa produk kita akan segera tersingkir suatu hari nanti. 

Cara yang bijak dalam menyiasati hal ini bukanlah dengan membendung "ancaman" yang akan muncul itu, melainkan harus dengan mempersiapkan diri menyambut ancaman tersebut dengan sebaik mungkin. Sehingga apa yang awalnya dianggap sebagai ancaman di kemudian hari akan terlihat biasa.

Kodak mengingkari kemunculan foto digital seraya menganggap bahwa produk andalan roll film akan terus jumawa. Padahal di sisi lain mereka tahu kalau pangsa pasar mereka semakin berkurang.

Demikian halnya dengan angkutan umum yang sempat kalang kabut pada masa awal booming transportasi daring. Sementara sebagian memilih melakukan perlawanan dengan meminta dilarangnya transportasi daring, yang diuntungkan justru mereka yang mampu berdamai dengan apa yang mereka anggap sebagai ancaman tersebut. Seperti halnya taksi Blue Bird yang akhirnya justru menjadi bagian dari ekosistem Gojek, alih-alih head to head melawannya.

Sebagai pelaku bisnis, bagaimanapun juga kita harus siap sedia jika suatu saat nanti produk kita ternyata menemui titik irelevansinya. 

Jikalau tanda-tandanya sudah mulai terlihat, maka seketika itu pula kita harus bergegas untuk mengambil tindakan agar tidak terlambat menghadapi perubahan mungkin saja terjadi dalam sekejap mata.

Salam hangat,

Ash

** Untuk mendapatkan ulasan khusus terkait sistem perencanaan produksi, pengadaan, forecasting, dan sejenisnya rekan-rekan juga bisa mengunjungi blog pribadi penulis disini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun