Punya bisnis? Jika punya, apakah sudah tahu berapa angka proyeksi pencapaian dari bisnis tersebut untuk periode mendatang?
Idealnya, setiap pelaku bisnis itu harus mengetahui gambaran dari capaian kinerja bisnisnya pada masa yang akan datang. Baik itu berupa angka harapan yang ingin dicapai ataupun dari hitungan sekilas dari ingatan ala kadarnya.
Ketika seorang pedagang soto misalnya ditanya perihal berapa porsi jualannya per hari, mungkin bisa memberikan jawaban pada rentang angka tertentu. Begitupun ketika ditanya berapa banyak porsi terjual setiap bulannya angka yang didapat juga masih merupakan angka taksiran yang umumnya tidak terdokumentasi secara rapi.
Namun, ketika ditanya berapa besar proyeksi penjualan yang akan mereka peroleh bulan depan, tahun depan, dan seterusnya maka bisa jadi jawabannya tidak terlalu terdengar meyakinkan.Â
Hanya sebatas angka yang menjadi harapan atau angan-angan, yang sangat mungkin kondisinya berbeda dengan kenyataan. Berangan-angan angka penjualan bulan depan meningkat, tapi ternyata rekam data penjualan tidak menampilkan situasi yang demikian.
Sehingga setiap pelaku bisnis sebenarnya perlu membuat suatu dokumentasi yang tujuannya adalah untuk membaca pergerakan dari kinerja bisnisnya dari waktu ke waktu. Sekaligus untuk mengestimasikan secara lebih kompatibel taksiran kinerja bisnis di masa depan.
Satu-satunya cara yang paling bisa diandalkan untuk memperkirakan proyeksi kinerja bisnis seperti angka penjualan produk adalah melalui forecasting.
Pada uraian terdahulu, perihal forecasting ini sudah beberapa kali diulas. Sehingga mungkin tidak perlu lagi kiranya untuk menjabarkan hal tersebut. Di sini kita akan lebih terfokus pada bagaimana teknis forecasting itu dirancang dan dihitung hingga memperoleh angka hasil proyeksi yang diinginkan.
Tahap Pertama: Collect Data