Untuk menghasilkan suatu rencana produksi yang baik memerlukan kontribusi data pendukung yang akurat.Â
Serangkaian waktu proses yang diperlukan untuk menunjang jalannya proses produksi dari awal sampai akhir perlu untuk dijabarkan secara rinci.Â
Sehingga, setiap planner bisa menentukan secara tepat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menuntaskan satu siklus produksi serta memberikan estimasi waktu dengan deviasi yang sangat kecil.
Beberapa aktivitas mengkreasi produk adakalanya menggunakan sumber daya peralatan, mesin, atau perlengkapan tertentu yang bekerja secara otomatis dengan kapasitas tertentu. Bisa pcs per menit. Mungkin kg per jam. Atau ton per jam.Â
Pada intinya kapasitas tersebut menggambarkan berapa besar kemampuan yang dimiliki oleh suatu sumber daya pendukung terhadap jalannya suatu proses.
Akan tetapi, sumber daya pendukung proses tersebut bisa jadi berbentuk manual yang dikerjakan menggunakan alat semi otomatis atau bahkan dikerjakan manual oleh tenaga manusia.Â
Dalam hal ini, kapasitas proses tidak bisa diketahui secara langsung layaknya mesin yang umumnya dilengkapi informasi kapasitas yang dimilikinya.
Sehingga dalam hal ini perlu adanya alat bantu untuk menentukan besaran dari kapasitas aktivitas proses dengan sumber daya manual ataupun semi manual ini.Â
Di sinilah kita memerlukan bantuan "time study" untuk membaca berapa besar kapasitas dari seseorang atau sumber daya manual dalam menyelesaikan satu siklus proses produksi.
Katakanlan ada loket tiket kereta api yang melayani calon penumpang. Kapasitas satu loket dalam melayani jumlah penumpang akan sangat berpengaruh dalam menentukan berapa banyak jumlah loket yang seharusnya disiapkan untuk melayani antrian calon penumpang. Apakah cukup satu loket saja, dua loket, dan seterusnya.
Poin pentingnya adalah pada waktu. Berapa lama waktu yang diperlukan dari suatu loket untuk menuntaskan satu pelayanannya.Â
Semakin lama waktu yang diperlukan maka ini mengindikasikan perlu adanya tambahan loket yang lain. Atau kalau tidak maka antrian yang terjadi akan semakin panjang.
Time study memiliki fungsi utama untuk mengkaji durasi waktu suatu proses dari awal sampai dengan selesai. Dalam praktiknya, sebuah proses bisa jadi terdiri dari beberapa sub proses dengan waktu jeda atau transisi pada masing-masing diantaranya.
Setiap sub proses membutuhkan waktu berapa dan perlu berapa banyak allowance proses dalam suatu waktu sehingga diperoleh angka waktu rata-rata untuk mendapatkan satu satuan produk, satu layanan, satu siklus produksi.
Hasil dari time study ini nantinya akan dijadikan sebagai landasan dalam mengestimasi waktu pengerjaan dari suatu permintaan. Sejumlah order akan dituntaskan dalam waktu berapa lama. Hal ini merupakan aspek vital agar seorang pelaku bisnis mampu memberikan jawaban yang terukur atas penyelesaian suatu produk/jasa yang ditawarkan kepada konsumennya.
Ketika ada seorang calon pembeli mengatakan ingin membeli produk kategori tertentu daalam jumlah tertentu akan mampu diselesaikan kapan, maka pelaku bisnis yang memahami durasi waktu siklus prosesnya akan mampu memberikan gambaran yang lebih realistis.Â
Kalaupun ada janji untuk menyelesaikan prosesnya dengan lebih cepat maka hal itu harus juga mempertimbangkan efeknya seperti biaya lembur, penambahan peralatan, penyesuaian kedatangan material, dan lain-lain.
Dengan demikian, serangkaian proses mengkreasi suatu produk akan berjalan secara lebih sistematis, terukur, dan memiliki landasan pertimbangan yang jelas.
Salam hangat,
Ash
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H