Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Andai Instansi Pelayanan Publik Memiliki Kompetitor

25 September 2021   10:49 Diperbarui: 26 September 2021   09:14 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelayanan publik imigrasi online. Foto: KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR

Dalam beberapa kesempatan saya pribadi pernah mengalami situasi yang demikian. Tidak puas dengan kualitas pelayanan dari lembaga publik tertentu yang bertugas mengurusi data keperluan warga negara. Tapi apadaya pilihan untuk mendapatkan layanan yang lebih baik tidak ada lagi. Sehingga meski ada kekecewaan yang dirasakan maka hal itu tetap harus kita terima karena kita yang sedang butuh.

Saat ada prosedur pelayanan yang tidak jelas sementara diantara kita ada yang tidak tahu apa-apa harus menerima konsekeuensi tertolak dilayani maka hal itu tentu terasa sangat menyebalkan. Terlebih ketika urusan tersebut harus dilakukan dengan mengantre panjang dan kita sudah begitu lama menunggu waktu antrian tersebut.

Hanya karena ketidaksempurnaan kita dalam mempersiapkan beberapa berkas bukan berarti hal itu menjadikan kita pantas untuk tidak diberikan pelayanan yang terbaik. Setidaknya usaha seseorang untuk mendatangi tempat tersebut haruslah membuahkan hasil yang tidak mengecewakan.

Maka tidak mengherankan apabila beberapa orang memilih untuk adu mulut asalkan kepentingannya bisa dituntaskan daripada mendapatkan pelayanan yang tidak diharapkan. 

Pada kondisi yang lain ada juga yang lebih memilih untuk menggunakan jasa pihak ketiga alias calo agar urusannya dengan lembaga publik bisa diselesaikan tanpa perlu menghadapi risiko pelayanan yang bisa jadi mengecewakan tersebut.

Mungkin saja instansi pelayanan publik perlu merasakan iklim kompetisi agar mereka tidak merasa jumawa dengan tugas dan fungsi yang diembannya. Bahwa mereka pun sebenarnya memiliki keharusan untuk memberikan pelayanan terbaik, tutur kata tersopan, dan senyuman termanis kepada setiap orang yang hendak menggunakan jasanya.

Bagaimanapun juga ada kontribusi uang rakyat yang dipakai untuk menggaji para  pegawai instansi layanan publik. Dan hal itu sudah sepatutnya dibalas dengan itikad baik melalui layanan yang berkelas. Bukan layanan yang egois.

Salam hangat,

Ash

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun