Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Andai Instansi Pelayanan Publik Memiliki Kompetitor

25 September 2021   10:49 Diperbarui: 26 September 2021   09:14 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cola-cola bisa menjadi entitas bisnis yang sedemikian besar seperti sekarang mungkin disebabkan oleh pengelolaannya yang profesional, inovatif, dan lain sebagainya. 

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa mereka bisa menjadi seperti sekarang juga berkat adanya Pepsi Cola yang mampu menjadi pesaing sangat kuat bagi mereka. Begitupun sebaliknya dari sisi Pepsi Cola.

Kompetitor yang berkualitas mau tidak mau mengharuskan kita untuk berusaha menyamai atau bahkan melebihi mereka. Hal ini juga sekaligus "merangsang" suatu entitas tertentu untuk mempertahankan prestise beserta kehormatan diri mereka agar jangan sampai tertutup oleh kilau pencapaian milik orang lain.

Kompetisi antara Coca-cola dan Pepsi Cola barangkali hanyalah satu dari sekian banyak kisah persaingan bisnis yang menjadikan kedua belah pihak semakin bertumbuh besar satu sama lain seiring berjalannya waktu. Semakin banyak yang terlibat dalam persaingan maka akan semakin bertambah stimulus untuk menjadikan diri semakin lebih baik.

Kompetisi melahirkan iklim persaingan yang komeptitif sehingga masing-masing dari mereka yang terlibat akan terpacu untuk memperbaiki dirinya. Memberikan produk berkualitas terbaik. Memberikan layanan terbaik. Memberikan seyuman termanis.

Bukan Layanan Egois

Andaikan kita adalah seorang nasabah bank. Tatkala memanfaatkan produk layanan dari suatu jenis bank tertentu sementara kualitas pelayanannya buruk sekali, sambutan pegawainya jauh dari kata ramah, dan tidak ada kepedulian untuk memberikan respon yang positif terhadap nasabah maka satu hal yang kemungkinan besar akan kita lakukan adalah berpindah ke bank lain.

Ilustri pelyanan publik semestinya mengutamakan kepuasan pengguna layanan | Sumber gambar: news.detik.com / PTPS
Ilustri pelyanan publik semestinya mengutamakan kepuasan pengguna layanan | Sumber gambar: news.detik.com / PTPS

Saat menggunakan satu jenis provider kartu tertentu ternyata banyak sekali paket internet yang mengecewakan maka apa yang selanjutnya kita perbuat? Beralih menggunakan kartu dari provider yang lain.

Untuk beberapa jenis pelayanan atau produk tertentu memang dengan mudah bisa kita lakukan. Kita bisa kapan saja berpindah dan mencari alternatif pilihan pelayanan yang lebih baik.

Namun, bagaimana jika kekecewaan itu terjadi pada pelayanan publik seperti saat mengurus keperluan pembuatan KK, KTP, SKCK, dan beragam pelayanan publik lain dari instansi pemerintah? Kekecewaan yang diterima tidaklah bisa diobati dengan beralih atau berganti ke instansi yang lain. Karena hanya itulah satu-satunya tempat yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun