Sedangkan data dengan karakteristik tren cenderung lebih pas apabila menggunakan metode seperti Exponential Smoothing (ES), Double Exponential Smoothing (DES), Regresi Linier, Regresi Kuadratik, dan sebagainya. Meskipun dalam praktiknya setiap metode yang ada bisa saja dipakai untuk mengkalkulasi semua jenis karakteristik data.
Agregate Planning
Pengetahuan atas proyeksi kondisi bisnis (terkait estimasi permintaan produk dan lain-lain) di masa depan merupakan faktor terpenting dalam menyusun "agregate planning". Apa itu agregate planning?
Beberapa literatur akademis menjelaskannya sebagai sebuah rencana menyeluruh yang isinya adalah mengintegrasikan proyeksi angka dari forecasting yang selanjutnya diolah sedemikian rupa sehingga bisa mengkalkulasi besaran kebutuhan atas material, sumber daya manusia (SDM), persediaan, waktu operasi, kebutuhan peralatan, dan segenap keperluan lain yang berperan dalam operasional sebuah bisnis.
Adakalanya bisnis mengalami fluktuasi permintaan yang naik turun. Hal ini tentu perlu disikapi oleh pihak manajemen dengan sebuah strategi yang mampu mengakomodasi kondisi tersebut. Kapan waktunya menambah persediaan barang, kapan saatnya menambah jumlah pekerja, kapan saatnya memberlakukan atau menghapus jam kerja lembur, apakah perlu membeli peralatan baru, dan lain-lain.
Agregate planning erat kaitannya dengan strategi bisnis yang akan ditempuh pada masa depan. Ini perlu dilakukan apabila seorang pelaku bisnis menginginkan usahanya  bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Memiliki kualitas forecasting yang baik akan berdampak pada kualitas agregate planning yang mumpuni. Hingga pada akhirnya hal itu akan sangat menentukan strategi seperti apa yang kelak diambil oleh para pelaku bisnis. Jangan sampai salah strategi yang akhirnya hanya memicu penyesalan di kemudian hari.
Hanya karena terbawa nafsu mengikuti tren sesaat ketika suatu jenis produk tertentu sedang hits, maka dengan mengabaikan proyeksi bisnis masa depan justru mengambil kebijakan membeli peralatan/mesin tertentu yang sebenarnya tidak bisa dipertanggungjawabkan nasib masa depannya. Apakah alat tersebut akan terpakai dalam waktu lama atau hanya berguna sebentar saja.
Mengeluarkan investasi tanpa adanya imbal balik yang jelas tentu merupakan suatu kerugian tersendiri. Maka tidak mengherankan apabila para investor senantiasa mempertimbangkan Rate of Investment (ROI) dari proyek yang mereka kerjakan. Â
Peran penting forecasting tidak bisa dipungkiri karena hal itu turut menentukan strategi yang nantinya akan diambil oleh pelaku bisnis. Kalkulasi forecasting yang akurat akan menjadikan strategi bisnis berjalan baik. Yang mana strategi bisnis adalah segalanya bagi keberlangsungan bisnis itu sendiri.
Efisiensi dari setiap kemungkinan strategi perlu dipertimbangkan secara rinci. Satu langkah kecil saja bisa memberikan dampak signifikan terhadap kondisi bisnis. Apakah mampu mereduksi biaya atau justru meningkatkannya.