Apa yang dikatakan oleh Sherlock Holmes tersebut pada dasarnya ada benarnya.Â
Kebiasaan kita memasukkan segala jenis informasi justru membuat kita kehilangan banyak informasi penting yang seharusnya lebih kita pedulikan.Â
Sepintas, mengetahui banyak hal terkesan menjadikan kita sosok yang pintar dan berpengetahuan luas. Padahal tidak semua pengetahuan yang kita miliki itu memiliki manfaat selain hanya untuk bahan obrolan belaka.
Coba kita pikirkan kira-kira keuntungan apa yang didapat dari memelototi berita gosip selebriti? Mungkin hanya sekadar sebagai bahan obrolan yang tidak jelas juntrungannya.Â
Pada kesempatan yang lain kita mungkin turut terpancing untuk berkomentar saat ada berita viral politisi yang tebar pesona, atau pernyataan kontroversial para publik figur, atau tentang kabar perang di Timur Tengah, dan masih banyak lagi informasi random yang menggoda untuk dijelajahi.
Seakan-akan semua informasi tersebut penting adanya untuk kehidupan kita secara langsung dan memiliki korelasi positif terhadap tujuan hidup yang kita miliki.Â
Terlebih pada era digital seperti sekarang di mana arus informasi mengalir begitu deras tak terbendung. Padahal hampir sebagian besar informasi tersebut justru berlaku laksana sampah pikiran yang kelak justru menyumbat daya nalar kita untuk menjadi pribadi yang produktif.
Lebih Selektif dan Sistematis
Kita yang sekarang ini hidup di era yang benar-benar berbeda dari sebelumnya, harus mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri agar tidak turut larut dalam segala keruwetan yang berseliweran di luar sana. Kita harus memiliki titik pijakan yang jelas dan kuat serta arah yang pasti untuk dituju.