Singkat, padat, jelas, namun memiliki arti yang mendalam. Perjuangan untuk merdeka dari pandemi pun sebenarnya memerlukan prinsip yang sama. Program penanggulangan dan penuntasan pandemi COVID-19 semestinya bisa diselenggarakan dengan cara seksama. Dengan cara yang komprehensif, sistematis, dan tentunya memiliki target yang jelas.
Kita ingin mengakhiri pandemi ini kapan? Sudahkah ada tumpukan skenario yang memandang pandemi ini dari berbagai sudut? Atau jangan-jangan kita hanya sekadar wait and see tanpa memiliki standar tujuan yang jelas sebagai ujung perjuangan. Dulu kita begitu yakin COVID-19 tidak akan masuk ke Indonesia.Â
Selanjutnya, setelah COVID-19 ternyata berhasil masuk kita pun masih begitu yakin akan mengakhirinya pada penghujung tahun 2020. Tapi sepertinya semua optimisme itu kini telah lenyap tak berbekas.
Bukannya kita mengendalikan COVID-19, justru sebaliknya COVID-19 yang sepertinya mengendalikan kita. PSBB yang berganti menjadi PPKM berlevel masih terus menjadi andalan pengendalian pandemi. Tapi tidak dengan penuntasan. Apakah vaksin jawabannya? Belum tentu juga. Meskipun narasinya mengarah kesana.
Apakah dengan segala keraguan yang masih menggelayut ini lantas bisa dikatakan bahwa penanganan pandemi sudah benar-benar dilakukan dengan cara seksama? Jika tidak maka kepada siapa kita seharusnya berharap? Dan jika iya, apakah kita sudah mengupayakan untuk dilakukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya?
Pendemi COVID-19 menuntut kesigapan dan kecepatan. Kita sudah terlamabat dari awalnya. Lalai dari awalnya. Tapi bagaimanapun juga itu semua sudah terjadi.Â
Kita hanya perlu bergegas untuk melakukan segala strategi dengan lebih tepat dan cepat. Dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jikalau ada yang menilai bahwa vaksinasi adalah kunci penuntasan pandemi maka pada angka berapa hal itu harus tercapai? Dan kapan bisa tercapai? Dulu, saat bangsa ini tengah mengupayakan kemedekaannya dari para penjajah, kita semua begitu mudahnya bersatu padu memperjuangkan hal itu. Sehingga percepatan pun bisa dilakukan.
Barangkali saat ini kita hanya perlu mengulang kembali metode serupa yang dulu pernah berhasil kita lakukan. Nilai prinsipnya pun sepertinya sudah disampaikan secara tersurat didalam naskah proklamasi waktu itu. Semoga siapapun yang membaca ulang teks proklamasi ini akan menyadari apa yang seharusnya diperbuat oleh bangsa ini selanjutnya.
Salam hangat,
Ash