Mengenal apa yang mampu dan tidak mampu dilakukan. Mengenal sejauh mana posisi kita saat ini berada. Apakah masih jauh berada di belakang orang lain atau justru tidak jelas sedang berada di mana.
Melalui kontemplasi kita akan menjadi tahu perihal siapa diri kita dan segala sesuatu yang mengitarinya.
4. Memperbarui Visi Pribadi
Kerapkali setiap menjelang akhir tahun sebagian orang memiliki kebiasaan umum untuk membuat resolusi hidup untuk jangka satu tahun kedepan.
Merumuskan visi misi baru yang kelak harus ditempuh dalam kurun waktu mendatang. Sebuah kebiasaan yang tergolong baik mengingat potensi manfaat yang terkandung di dalamnya.
Hanya saja memiliki sebuah resolusi sejatinya tidak bisa berdiri sendiri. Hal itu harus juga dibarengi oleh beberapa hal lain sebagai penunjangnya. Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan istilah PDCA atau Plan, Do, Check, Action.Â
Apabila resolusi yang kita susun merupakan bagian dari Plan, dan kegiatan kita sehari-hari merupakan bagian dari Do, maka apakah kita sudah pernah memeriksa ulang status pencapaian resolusi kita terdahulu?
Barangkali baru setahun lagi menjelang datangnya tahun yang baru lagi kita melakukannya. Dan hal itu terbilang telat. Semestinya ada kontrol rutin yang dilakukan untuk melihat status pencapaian dari suatu resolusi yang telah dibuat sebelumnya.
Ketika seseorang diharuskan menjalani isoman barangkali itulah kesempatan yang diberikan pada kita agar memeriksa kembali pencapaian yang sudah didapat sejauh ini. Bisa jadi ada beberapa bagian dari resolusi yang perlu diperbarui dan disesuaikan.
Dengan demikian antusiame kita akan terus terjaga seiring berjalannya waktu dan dalam setiap kesempatan. Hari-hari kita akan dipenuhi dengan gambaran keyakinan bahwa ada hal yang perlu untuk terus diperjuangkan.