Bagaimanapun juga tidak ada seorang pun yang sempurna. Termasuk halnya seorang atasan yang tidak selalu berhasil menguasai semuanya. Hanya saja perbedaan antara atasan dengan anak buah adalah kemampuan untuk bertindak secara efektif, berlaku lebih cerdas, dan mengedepankan pendekatan yang integratif. Hal itulah yang kurang dimiliki oleh para anak buah yang cenderung terfokus pada suatu jenis pekerjaan.
David Epstein melalui buku Range mengatakan bahwa keluasan berfikir merupakan keunggulan terbesar dari para generalis yang berhasil menggoreskan prestasi-prestasi besar dalam peradaban.Â
Cukup banyak kisah tentang para spesialis yang menonjol di berbagai bidang seperti Tiger Woods di bidang olahraga golf, Bill Gates dalam bidang teknologi perangkat lunak, atau The Beatles dalam dunia musik. Namun para generalis yang unggul dalam keluasan berfikir ternyata juga mampu menggapai sesuatu yang tidak jauh berbeda dengan hal itu.
Keunggulan dalam hal berfikir secara luas inilah yang barangkali bisa diadopsi oleh para atasan dalam mengelola pekerjaannya. Mendesain dirinya sebagai sosok generalis yang tahu banyak hal meskipun pengetahuannya tersebut tidak selalu mendalam.Â
Paling tidak, dengan hal itu seorang atasan bisa mengimbangi atau bahkan menggunguli keterampilan teknis yang lebih mengutamakan detail. Sehingga pada akhirnya tidak perlu kiranya ada anggapan tentang atasan yang "plonga-plongo" dan tidak tahu apa-apa. Para anak buah akan lebih respek dalam menghadapi atasannya karena menganggap bahwa atasannya masih lebih pintar dibandingkan mereka.
Salam hangat,
Agil S Habib