Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sudut Pandang "Time Travel" Versi Marvel dan DC, Manakah yang Lebih Sesuai dengan Sains?

19 Februari 2021   14:08 Diperbarui: 19 Februari 2021   14:17 1764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 'time travel' | Sumber gambar : www.space.com

Teori tentang perjalanan menembus batas waktu (time travel) memang masih menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk dibicarakan. Cukup banyak film bergenre fiksi ilmiah yang mengusung gagasan tentang time travel dalam ceritanya. 

Bagaimanapun juga waktu memang merupakan salah satu entitas paling misterius di alam semesta ini dengan keluarbiasaan sifatnya. Sehingga tidak mengherankan apabila cukup banyak orang yang tertarik untuk menggali setiap mili misteri yang tersimpan dibaliknya. 

Mulai dari para ilmuwan hingga para awam sekalipun amat tertarik untuk melihat lebih jauh seperti apa gerangan sebenarnya "sang waktu" itu.

"Perjalanan waktu masih merupakan sebuah misteri yang butuh waktu untuk dipecahkan. Selama menunggu hal itu terjadi kita masih akan berkutat dengan teori dan sudut pandang masing-masing dengan klaim dan argumentasi yang bisa saja berbeda satu sama lain. Tapi yang lebih utama dari itu adalah bagaimana kita memanfaatkan waktu kita saat ini dengan sebaik mungkin sehingga tidak perlulah kiranya pusing-pusing mencari cara memutar waktu kembali ke masa lalu guna memperbaiki semuanya."

Disini kita tidak akan mengulas perihal waktu dalam penjabaran yang "njelimet" seperti misalnya membedah buku karya fisikawan legendaris Stephen Hawking, A Brief History of Time.  

Namun saya lebih tertarik untuk melihat sudut pandang tentang waktu perihal kemungkinan dilakukannya perjalanan waktu berikut mekanisme yang terkait dengannya.

Kita mungkin sudah cukup sering menonton beberapa film fiksi ilmiah yang menunjukkan adegan seseorang melakukan perjalanan waktu ke masa lalu atau masa depan. 

Berdasarkan versi tersebut ada beberapa aturan tentang perjalanan waktu yang harus diikuti oleh pelaku time travel agar tidak merusak tatanan yang sudah ada. 

Aturan seperti "larangan" untuk terlihat oleh diri sendiri pada zaman yang berbeda, atau mengatakan bahwa seseorang berasal dari masa yang berbeda barangkali menjadi sesuatu yang jamak kita temui. Sementara disisi lain ada juga yang menganggap bahwa aturan semacam itu samasekali tidak berdasar.

Pemahaman tentang time travel sepertinya cukup menarik diperbandingkan dengan melihat dari sudut pandang dua "semesta" besar di jagat komik atau perfilman dunia seperti Marvel dan DC Comic. 

Sebagaimana kita ketahui bahwa Marvel beberapa waktu lalu merilis Avengers : Endgame dimana konsep tentang time travel menjadi ruh utama dari film tersebut. 

Dalam pandangan Marvel, khususnya di film tersebut digambarkan bahwa alam semesta itu bersifat multiversal. Dimana realitas yang terjadi dalam suatu waktu tidak menjadi sebab atas terjadinya realitas yang lain. Hal ini dikatakan oleh Smart Hulk tatkala hendak melakukan uji coba pada mesin waktu buatan Tony Stark. 

Dalam salah satu scene film Avengers : Endgame tersebut James Rhodey (War Machine) mengutarakan pernyataan tentang rencana mereka dalam upaya mencegah kerusakan dari Thanos. 

Ia mengatakan kemungkinan perlunya dilakukan perjalanan waktu untuk kembali ke masa lalu guna menemukan "Thanos Kecil" dan kemudian membunuhnya sehingga kemusnahan separuh makhluk hidup bisa dibatalkan. Tapi hal itu disangkal oleh Smart Hulk bahwa konsep waktu tidaklah berjalan seperti itu. 

Ia mengatakan bahwa seseorang yang melakukan perjalanan waktu ke masa lalu itu berarti masa kininya menjadi masa lalu, dan masa lalunya menjadi masa depan. Membunuh Thanos Kecil tidak akan merubah realitas yang dialami seseorang, tapi hanya merubah realitas lain di alam multiversal. 

Dengan kata lain Marvel melalui Avengers : Endgame ingin mengatakan bahwa perjalanan waktu dengan mengubah masa lalu tidak akan berdampak apapun terhadap realitas yang terjadi saat ini.

Pandangan ini sepertinya bertolak belakang dengan yang dimiliki oleh DC. Dalam serial TV The Flash misalnya, Barry Allen beberapa kali melakukan flashpoint atau perjalanan waktu untuk mengubah peristiwa di masa lalu seperti membatalkan kematian ayahnya. 

Dalam film Justice League yang belakangan tengah viral perihal rencana pemutaran Justice League Snyder Cut pun sosok Flash juga digambarkan tengah melakukan time travel untuk memperingatkan Batman atau Bruce Wayne dimasa lalu agar mencegah kematian Lois Lane. 

Dalam salah satu scene yang beredar, kematian Lois Lane ditengarai akan menjadi sebab hadirnya periode kalam penaklukan bumi oleh Darkseid yang berhasil mempengaruhi Superman sehingga bertindak jahat dan menjadi tiran yang mengacaukan bumi. 

Agar masa kegelapan itu tidak sampai terjadi maka Flash pun kembali ke masa lalu dan memperingatkan Bruce Wayne agar berjuang mencegah terjadinya peristiwa tersebut. 

Dari cerita ini kita bisa menangkap pemahaman DC bahwa waktu itu terhubung antara masa kini dan masa lalu. Mengubah masa lalu otomatis akan turut merubah masa depan. Tidak ada semesta alternatif seperti versi Malvel dimana mengubah masa lalu tidak akan merubah masa kini. 

Pandangan Sains Tentang Time Travel

Sebenarnya sebelum membahas lebih jauh mengenai sudut pandang tentang mekanisme time travel para ilmuwan cenderung masih memperdebatkan mungkin tidaknya proses tersebut dilakukan. 

Mungkinkah perjalanan kembali ke masa lalu atau menembus masa depan bisa dilakukan secara ilmiah? Adakah dasar teori yang melandasi mungkin tidaknya hal itu? 

Sejauh ini kebanyakan landasan teori masih mengacu kepada relativitas khusus Albert Einstein dimana benda yang mampu bergerak mendekati kecepatan cahaya akan mengalami perlambatan waktu. Meskipun memerlukan energi yang luar biasa besar tapi secara teoritis hal itu memungkinkan seseorang untuk menjelajah masa depan.

Sementara untuk menjelajah kembali ke masa lalu menurut salah seorang fisikawan dari California Institute of Technology, Kip Thorne, hal itu dirasa tidak mungkin. Paling tidak untuk saat ini. 

Barangkali ketika teknologi semakin berkembang dimasa yang akan datang ilmu-ilmu baru bisa mencari jawaban atas pertanyaan perihal mungkin tidaknya time travel ke masa lalu dilakukan. 

Sehingga untuk menilai apakah sudut pandang versi Marvel atau DC yang benar dalam rangka menggambarkan "peraturan" time travel masih membutuhkan waktu panjang. 

Tapi sebenarnya Marvel sendiri tidak sepenuhnya konsisten dengan sudut pandang yang dipergunakan dalam Avengers : Endgame, mengingat dalam salah satu film garapan 20th Century Fox untuk karakter X-Men khususnya pada film X-Men : Days of Future Past terdapat suatu peristiwa dimana Wolverine diutus oleh Profesor X, Magneto, dan segenap teman-teman mutan yang lain untuk kembali ke masa lalu guna "memperbaiki" sejarah sehingga para Sentinel atau pemburu mutan tidak jadi diciptakan. Dalam film ini terlihat jelas bahwa sudut pandang Marvel tentang waktu justru memiliki kesamaan dengan versi DC.

Gambaran tentang perjalanan waktu yang ditunjukkan oleh Marvel maupun DC melalui karya-karyanya tentunya membuat banyak orang tertarik menyelami lebih jauh seperti apa sebenarnya cara kerja waktu itu sendiri. Sayangnya, kita semua masih harus bersabar untuk melihat pembuktian sebenarnya dari dua "aliran" sudut pandang tersebut. 

Bukan tidak mungkin pandangan lain tentang time travel akan muncul di masa-masa mendatang. Tapi mendiang Stephen Hawking dalam buku A Brief History of Time memberikan penjelasan menarik perihal peristiwa seandainya time travel benar-benar bisa dilakukan. 

Ia menyebut hal itu sebagai Grandfather Paradox, yaitu seandainya si A membuat mesin waktu kemudian kembali ke masa lalu untuk membunuh kakeknya maka ayah dari si A tersebut tidak akan lahir. 

Dengan demikian si A juga tidak akan lahir. Sehingga si A pun tidak akan pernah membuat mesin waktu. Jika mesin waktu tidak pernah dibuat maka si A tidak akan kembali ke masa lalu untuk membunuh kakeknya. Begitu seterusnya. Jadi menurut Stephen Hawking apapun yang dilakukan dimasa lalu tidak akan mengubah masa depan. 

Kalau berdasarkan penjelasan ini bukankah seharusnya sudut pandang time travel versi Marvel pada Avengers : Endgame yang benar? Eits, jangan buru-buru. Semuanya masih dalam kajian teoritis. Sementara untuk faktanya sepertinya masih akan menjadi misteri yang butuh waktu panjang untuk dipecahkan.   

 

Salam hangat,

Agil S Habib

Refferensi :

[1]; [2]; [3]; [4]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun