Bagi yang mendukung poligami salah satu argumen diluar dalil keagamaan adalah jumlah kaum perempuan yang disinyalir lebih banyak ketimbang kaum laki-laki. Akan tetapi SP2020 menunjukkan bahwa kaum lelaki masih "menang jumlah".Â
Paling tidak untuk negara Indonesia sendiri. Tentunya kita tidak bisa mengizinkan praktik poliandri mengemuka sebagai balasan atas argumentasi tersebut.Â
Untuk itu agar keadaan bisa segera kembali "normal" maka sebaiknya praktik poligami tidak diizinkan dulu sampai nanti jumlah penduduk perempuan sudah bisa melampaui jumlah penduduk laki-laki lagi.Â
Dan bagi para laki-laki jomblo mungkin sebaiknya berharap agar sensus periode selanjutnya akan memberikan kabar baik dimana kaum perempuan bisa menang jumlah. Meski itu artinya tanda-tanda kiamat sudah dekat. Tapi bukankah kiamat memang semakin dekat kedatangannya dari waktu ke waktu?
Salam hangat,
Agil S Habib
Refferensi :
[1]; [2];
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H