Sebagai referensi mungkin pernyataan dari Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Probolonggo, Handaka, bisa mewakili. Beliau mengatakan bahwa produktivitas kedelai belum bisa menguntungkan secara ekonomi dan perlakuannya cukup sulit.Â
Jika dibandingkan dengan tanaman lain seperti jagung misalnya, untuk satu hektar lahan produktivitas kacang kedelai hanya mencapai 1 ton saja. Sementara untuk jagung bisa mencapai 6 ton per hektar.Â
Dengan harga jual kacang kedelai dan jagung kering yang tidak terlalu jauh berbeda tentunya bertani jagung tentu akan jauh lebih menguntungkan dibandingkan bertani kacang kedelai.
Dengan kondisi semacam ini tentunya ketahanan pasokan kedelai akan sangat bergantung pada kedelai impor. Apabila harga kedelai dari negara asal mahal maka hal itu jelas akan langsung membebani para konsumen kacang kedelai di dalam negeri. Sementara kita tidak memiliki kuasa apapun untuk menentukan status harga kedelai dari negara asalnya.Â
Kita selaku konsumen hanya bisa pasrah menerima keadaan. Dengan kata lain sebenarnya negeri ini tengah tersandera untuk sesuatu hal yang cukup sederhana. Kedelai.Â
Bayangkan, negara kita yang diakui sebagai "pencipta" tempe yang fenomenal itu justru harus mengalami kesulitan bahan baku pembuatannya. Meskipun kelangkaan kacang kedelai sampai membuat aparat kepolisian turun tangan guna menyelidiki dugaan penimbunan stok, hal itu tidak menghapus fakta bahwa untuk urusan konsumsi kacang kedelai kita masih belum merdeka.
"Food Estate" Kacang Kedelai
Beberapa bulan lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menggulirkan program ambisius bertajuk ketahanan pangan nasional. Bahkan sosok Menteri Pertahanan (Menhan) sampai harus dilibatkan langsung sebagai komandan yang mengurusi program ini meski sejatinya sudah ada Menteri Pertanian (Mentan).Â
Prabowo Subianto selaku Menhan yang sekaligus pemegang komando program lumbung pangan (food estate) ini sudah pernah mengutarakan pernyataan bahwa salah satu yang digencarkan dalam program ini adalah program swasembada singkong.Â
Harapannya adalah akan muncul produk bahan baku mie instan yang dibuat dari tepung singkong sehingga Indonesia yang kini menjadi salah satu konsumen mie instan terbesar di dunia menjadi tidak bergantung lagi pada negara lain untuk impor gandum.
Namun melihat realitas terkini yaitu terkait kacang kedelai yang langka maka sebaiknya Prabowo mulai mengatur ulang strategi ketahanan pangannya.Â