Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Risma Caper, Anies Baper?

6 Januari 2021   08:11 Diperbarui: 6 Januari 2021   08:15 2051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan dan Tri Rismaharini | Sumber gambar : kompas.com

Beberapa hari terakhir media internet memang tengah ramai memberitakan perihal aksi Menteri Sosial (Mensos) kita yang baru, Tri Rismaharini, utamanya terkait dengan sepak terjang beliau pada masa-masa awal menjadi mensos. 

Risma yang semenjak menjadi Walikota Surabaya memang gemar blusukan itu ternyata masih melanjutkan kebiasaan tersebut meski telah menjadi mensos. Dan yang membikin heboh yaitu sasaran lokasi blusukan beliau adalah beberapa kawasan di DKI Jakarta. 

Sebuah provinsi yang sepertinya masih menyisakan jejak sakit hati pasca jagoan partai dimana Risma bernaung dikalahkan Anies Baswedan pada pilgub tahun 2017 lalu. 

Rasa sakit hati itu diakui atau tidak sebenarnya bisa dengan mudah dikenali oleh publik. Hal itu terlihat dari berulang kali kritik yang terlontar kepada pimpinan provinsi ibukota kebanyakan meluncur dari orang-orang yang terafiliasi dengan "kubu" banteng.

"Niatan seorang pemimpin tidak seharusnya ingin dicitrakan atau dinilai baik banyak orang. Akan tetapi bentuk sebuah pengabdian yang sepatutnya hanya mengharap ridho dari-Nya. Bekerja dalam senyap ataupun ditengah ingar bingar pemberitaan tidak jadi soal selama hasil akhirnya sama-sama baik dan bermanfaat bagi orang banyak."

Rekam jejak Mensos Risma khususnya saat masih menjabat sebagai Walikota Surabaya memang harus diakui cukup luar biasa. Saya pribadi sudah lama mengagumi beliau dengan gaya kepemimpinannya itu. Dan penunjukan posisi mensos untuk beliau rasa-rasanya memang pas seiring dengan jiwa kepedulian yang melakat pada diri Bu Risma. 

Namun beberapa waktu terakhir ini cukup disayangkan karena Bu Risma menjadikan DKI Jakarta sebagai destinasi kerja pertamanya. Sebenarnya sah-sah saja, dan sangat wajar mengingat beliau juga mengunjungi beberapa kawasan yang tidak terlalu jauh dari tempat beliau ngantor. 

Bisa dikatakan lebih terasa aneh memang apabila seorang mensos mendahulukan perhatian bagi tempat lain sementara kawasan di sekitar tempatnya bekerja saja tidak terurus. 

Hanya saja sebagian dari masyarakat kita cenderung menyukai konflik sehingga pekerjaan "biasa" Risma justru dibumbui narasi sedemikian rupa sehingga terlihat luar biasa.

Entah ini sebenarnya Bu Risma yang sedang caper (cari perhatian) publik ataukah memang ada kelompok tertentu yang tengah mendesain sebuah drama demi tujuan tertentu.

Berita yang beredar di media sosial tidak sedikit yang mengkritisi cara kerja Mensos Risma ini. Sebagian orang menyebutnya terlalu over. Seperti yang dikatakan oleh politisi Fadli Zon yang mengunggah cuitan twitter, "Saya kasihan pada Kepala Dinas Sosial DKI, pekerjaannya diambil alih oleh Menteri Sosial DKI." 

Perkataan Fadli Zon mungkin cukup merepresentasikan ketidaksepahaman dengan cara kerja Bu Risma meski sejatinya seorang Mensos itu berhak meninjau titik manapun di negeri ini selama hal itu terkait dengan ranah kerjanya. 

Kalau Bu Risma dilarang blusukan, lantas Bu Risma harus bagaimana? Harus didalam kantornya saja?

Mungkin yang dikatakan oleh Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Fadhli Harahab, patut dijadikan sebagai masukan berharga. Beliau menuturkan bahwa kedepan sebaiknya Bu Risma harus turun melihat sisi lain pedesaan. 

Hal ini dimaksudkan agar desa sebagai salah satu kawasan penopang sebuah negara juga turut mendapatkan perhatian dari pemerintah. Utamanya menyangkut aspek sosial. 

Selain itu blusukan ke wilayah pedesaan juga penting untuk menghilangkan kesan rivalitas dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Apalagi ditengah ekskalasi politik yang mulai memanas menjelang pemilihan Gubernur DKI 2022 serta kontestasi pilpres tahun 2024. Risma dan Anies merupakan figur yang digadang-gadang akan bersaing head to head pada salah satu atau bahkan kedua kontestasi politik tersebut.

Anies Baper?

Manuver yang dilakukan Risma dengan aksi blusukannya di beberapa kawasan DKI Jakarta memang banyak didukung beberapa pihak tapi juga banyak dicibir. 

Gesekan langsung dua figur populer pemimpin negeri dikhawatirkan memicu lahirnya konflik yang dulu pernah terjadi antara simpatisan Prabowo dengan Jokowi. 

Belum lagi adanya kemungkinan akan ditungganginya dua tokoh besar tersebut oleh sekelompok orang yang memang ingin turut bermain dengan segala kepentingan yang dimilikinya. 

Meskipun begitu, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan tidak berkeberatan dengan aksi blusukan Mensos Risma. 

Menurut sang wagub Bu Risma pasti mengetahui apa yang harus dilakukan dalam memastikan kesuksesan tugasnya. Dengan catatan bahwa perhatian itupun juga harus diberikan kepada seluruh kawasan lain mulai dari Aceh sampai Papua.

Sang wagub sudah bereaksi, pun demikian dengan orang-orang yang cenderung dekat ke Anies sudah menunjukkan responnya perihal cara kerja mensos baru kita. 

Tapi bagaimana sebenarnya respon Anies Baswedan? Sampai saat ini sebenarnya masih belum ada tanggapan langsung dari pak gubernur. Sepertinya publik yang heboh sendiri dengan aksi blusukan Risma di kawasan DKI Jakarta. Biarpun tidak memberikan respon langsung sepertinya Anies lebih memilih cara mengumbar narasi dengan cara yang halus dan penuh teka-teki. 

Dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu Anies ternyata melakukan posting di instagram yang salah satunya berisi gambar Bu Risma. Unggahan tersebut sepertinya dimaksudkan Anies untuk mengabarkan kepada warganya tentang program bantuan sosial terkait pandemi COVID-19 yang disalurkan ke masyarakat dan agar bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. 

Tapi keberadaan gambar Risma ternyata memicu rasa penasaran warganet yang bertanya-tanya apa gerangan maksud Anies memosting gambar Bu Risma. 

Adakah pesan tersirat dibalik unggahan itu? Sepertinya itulah yang diharapkan sebagian orang. Tapi saya menilai Anes Baswedan sepertinya masa bodoh dengan segala pemberitaan yang beredar beberapa waktu belakangan. Apakah Anies Baper (Terbawa Perasaan) itu masih menjadi misteri.

Seorang pemimpin memang seharusnya lebih memperhatikan kinerjanya sendiri daripada opini publik yang belum jelas. Seperti yang pernah Anies bilang bahwa seorang pemimpin sudah bukan waktunya lagi menjawab kritik dengan kata-kata, melainkan harus dengan karya-karya. 

Tapi Pak Anies harus menyadari bahwa publik kita cenderung lebih memihak kepada mereka yang terlihat bekerja ketimbang yang tersembunyi dibalik layar. 

Sekarang pilihannya adalah dedikasi seorang pemimpin apakah ingin dinilai baik oleh rakyatnya ataukah hanya ingin dihargai oleh-Nya saja. Memilih bekerja dalam senyap atau ditengah keramaian. 

Memilih untuk benar-benar bekerja atau terlihat bekerja. Anies dan Risma adalah dua orang pemimpin bangsa yang jikalau bersinergi satu sama lain sepertinya akan memberikan kontribusi lebih produktif ketimbang apabila keduanya dibenturkan satu sama lain.               

Salam hangat,

ASH

Refferensi :

[1]; [2]; [3]; [4]; [5]; [6]; [7]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun