Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Shift 3 Pekerjaan, Benarkah Paling Berisiko Kinerja Tidak Produktif?

2 Desember 2020   07:54 Diperbarui: 6 Desember 2020   04:10 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Spiritualitas yang Menyadarkan

Kesadaran pribadi adalah cara lain untuk menjaga agar produktivitas kerja terjaga. Dan kesadaran tertinggi itu berawal dari keyakinan bahwa pekerjaan kita memiliki nilai yang spesial selain daripada media mencari nafkah. Apabila dikatakan bahwa kerja adalah ibadah maka hal itu tidaklah berlebihan. 

Apabila paradigma tersebut sudah benar-benar diyakini kebenarannya maka tidak perlu menunggu keberadaan sang atasan atau khawatir disorot kamera pengawas maka mereka akan bekerja dengan sama baiknya kapanpun ia ditempatkan. 

Dalam istilah ESQ hal ini disebut dengan Angle Principle dimana seseorang meyakini bahwa segala tingkah lakunya senantiasa dicata oleh malaikat yang berada dipundah sebelah kanan dan sebelah kiri tubuhnya. 

Keyakinan itu akan membuat mereka merasa harus berbuat yang terbaik dalam menunaikan pekerjaannya apabila menginginkan hal itu sebagai bagian dari catatan kebaikan mereka. Dan sekali lagi, spiritualitas memiliki peranan yang luar biasa dalam menunjang produktivitas kerja suatu korporasi.

Orang-orang yang bekerja di shift 3 tentunya menyadari tantangan yang bakal mereka hadapi. Ngantuk, ingin menjatuhkan diri ke tempat tidur, bersantai meneguk secangkir kopi hangat, dan sebagainya. 

Sehingga beberapa langkah antisipasi pun bisa dilakukan seperti tidur cukup terlebih dahulu sebelum berangkat kerja, membawa bekal minuman penmabah stamina, menyibukkan diri dengan terus beraktivitas selama jam kerja, dan masih banyak lagi yang lain. 

Ada beragam cara yang bisa ditempuh dimana bisa jadi setiap orang berbeda-beda cara pendekatannya. 

Namun tujuan besanya adalah bagaimana supaya pekerjaan tetap didukung secara profesional dengan mengerahkan kemampuan terbaik dalam menunaikan setiap tugas dan tanggung jawab yang diemban.

Salam hangat,
Agil S Habib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun