Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Esensi Bekerja Itu Menyelesaikan Masalah, tapi Saat Muncul Masalah Mengapa Protes?

28 November 2020   07:08 Diperbarui: 29 November 2020   04:54 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
iLustrasi (Sumber: www.thestranger.com)

Selama tidak fatal hingga menciptakan efek yang luar biasa besar maka permasalahan yang timbul akibat suatu tindakan seharusnya bisa dimaklumi. 

Pendekatannya bukan lagi tentang sanksi, melainkan lebih kepada solusi dan gugahan kreativitas agar supaya situasi serupa tidak terulang di kemudian hari.

Sebaliknya, ketika sebuah permasalahan terjadi sebagai biang kerok yang mengganggu ketenangan bekerja maka hal itu hanya akan memicu sanksi tindakan. 

Pelakunya disebut sebagai pembuat onar dan akan dipandang negatif. Meskipun ujung-ujungnya ada instruksi untuk membuat solusi dan mengkreasi langkah pencegahan tapi sisi emosi yang dibentuk amatlah berbeda. 

Yang pertama adalah menjadikan permasalahan sebagai "orang dalam" yang bisa kapan saja muncul dan kemudian diberi penyikapan agar terselesaikan, sedangkan yang kedua menjadikan masalah sebagai "orang luar" yang diharamkan agar tidak pernah sedikit pun memasuki lingkaran kita. Padahal kedua anggapan itu samasekali tidak akan menghalangi potensi terjadinya masalah. Masalah masih akan tetap berpotensi terjadi seperti biasanya.

Justru mereka yang berorientasi menghindari masalah cenderung menarik kedatangan masalah itu. 

Ibarat ada seseorang yang meminta kita untuk TIDAK memikirkan KUDA PONI BERWARNA PINK, maka pasti kita akan langsung memikirkannya. 

Sama halnya saat dikatakan JANGAN MEMANCING MASALAH, maka kemungkinan masalah itu pun akan hadir suatu saat nanti.  

Sebenarnya masalah adalah bagian dari pekerjaan yang justru membuat pekerjaan itu terasa lebih dinamis dilakukan. Hanya sayangnya tidak setiap orang yang terlibat dengan pekerjaan tersebut memiliki pemahaman serupa.


Salam hangat,

Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun