Seharusnya ketergesa-gesaan semacam ini bisa dicegah apabila ada persiapan yang terorganisir dari waktu-waktu sebelumnya. Ketergesa-gesaan mungkin bisa dimaklumi apabila tidak terlalu sering terjadi.Â
Namun jika berulang kali terjadi dan intensitasnya sampai mengesankan bahwa hal itu adalah suatu kebiasaan yang berulang maka berarti ada sesuatu hal yang tidak beres.Â
Siapa yang sering menciptakan kondisi seperti itu hendaknya berkaca pada dirinya sendiri mengingat kalau atasan yang diburu-buru bawahannya tentu lebih enak dalam melayangkan teguran, sementara belum tentu jika kondisi sebaliknya terjadi.Â
Tidak banyak anak buah yang cukup bernyali untuk menegur atasannya yang suka memburu-buru pekerjaan terhadap dirinya.
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H