"Bukan masalah bad boy atau good boy terkait mana yang lebih baik dalam menghadapi tekanan pekerjaan. Besarnya ambisi untuk meraih tujuan bisa jadi merupakan senjata yang paling diperlukan untuk mengatasinya. Setiap orang butuh panduan untuk mengarahkan dirinya sehingga selaras dengan ambisi yang ia miliki dan pada akhirnya melewati setiap tekanan yang ada dengan sikap yang luar biasa."
Istilah "bad boy" atau "good boy" umumnya dipakai untuk menggambarkan kepribadian seseorang dalam lingkungan pergaualan. Bad boy merupakan sebutan untuk mereka yang terkesan bengal, bandel, pembangkang, urakan, dan terkesan masa bodoh.Â
Sebaliknya good boy merupakan representasi dari anak yang "lurus", tidak banyak tingkah, disiplin, dan senantiasa taat pada aturan. Meskipun terlihat bad boy sebagai kelompok yang "bukan pilihan" serta good boy sebagai sosok idaman tapi tidak menutup kemungkinan bahwa ternyata bad boy pun memiliki sisi keunggulan tertentu yang menjadikannya tahan menghadapi berbagai tekanan.Â
Kesan pemberani dan bermental baja sering terpancar dari para bad boy dalam menjalani kehidupannya. Bahkan di lingkungan kerja pun para karyawan bertipe bad boy ini juga punya daya tahan mental yang mumpuni menghadapi tekanan pekerjaan yang ada.
Antara karyawan bertipe bad boy maupun good boy sebenarnya memiliki potensi yang sama terkait kekuatan mentalitas menghadapi tekanan kerja. Akan tetapi sosok bad boy cenderung memiliki naluri keharusan untuk lebih kuat mentalnya mengingat label bad boy tersebut.Â
Tentunya mereka yang disebut bad boy merasa punya "integritas" agar tidak disebut sebagai bad boy yang cengeng. Selain itu, sosok bad bay biasanya sering berhadapan dengan penegak aturan atau penegak kedisiplinan. Sikap melawan merupakan bagian dari mereka.Â
Dan umumnya orang-orang yang punya kecenderungan melawan adalah para pribadi penuh hasrat dan motivasi. Mereka ada pejuang idealisme yang kuat sehingga merasa perlu untuk menabrak aturan yang dinilai menghalangi ekspresi diri.Â
Seorang bad boy tidak selamanya disebut sebagai pribadi yang buruk atau terlebih sampah masyarakat. Apabila diarahkan secara tepat bukan tidak mungkin energi melimpah yang mereka miliki itu bisa menjadi pemicu antusiasme yang luar biasa.
Terkait dengan karyawan bertipe bad boy ini saya memiliki seorang rekan yang berhasil menapaki karir hingga jenjang factory manager. Padahal sejak masa kuliah ia dikenal sebagai sosok bad boy yang gemar berantem, suka mengakali atasannya, dan sangat sering menjadi sasaran kemarahan sang bos.Â
Namun kepribadiannya yang energik dan terkadang masa bodoh itu membuat luapan amarah sang atasan sebagai angin lalu yang tidak membuat nyalinya ciut.Â
Konfrontasi dengan pihak lain sudah menjadi hal yang biasa baginya. Dan lambat laun potensinya sebagai bad boy itulah yang justru mengantarkannya pada jenjang karir yang mumpuni saat ini.