Sikap semacam ini memang bukan merupakan sesuatu yang mudah dilakukan. Kekhawatiran terhadap jatah rezeki masih menjadi sesuatu yang kerapkali menggelayuti benak setiap orang yang bekerja mencari nafkah untuk diri dan keluarganya. "Otot" keyakinan terhadap Sang Pemberi Rezeki sepertinya masih banyak yang harus dikuatkan lagi.
Perlu sebuah cara untuk mengasah keyakinan hati kita bahwasanya setiap orang itu sudah ditentukan jatah rezekinya masing-masing dan kita masih akan tetap eksis di dunia ini selama jatah tersebut belum "dicairkan" semua oleh pemilik-Nya.
Dhuha adalah Training Keyakinan Rezeki
Dalam banyak pembahasan melalui ceramah, diskusi, buku, dan lain sebagainya hampir selalu disebutkan bahwa ibadah Sholat Dhuha merupakan aktivitas ritual yang memiliki "khasiat" untuk memperlancar aliran rezeki seseorang.
Saya pun juga meyakininya demikian. Namun saya juga memandang bahwa Sholat Dhuha khususnya juga merupakan metode pelatihan yang mampu membentuk keyakinan di dalam diri pelakunya agar senantiasa memandang secara optimis bahwa hari-harinya akan senantiasa tercukupi.
Kekhawatiran kehilangan jatah rezeki lambat laun akan sirna dan kerapuhan dari kabar yang mengusik aliran rezeki pun akan menghilang dengan sendirinya. Mengapa?
Karena semakin kuatnya keyakinan bahwa Sang Empunya Rezeki sudah pasti menjamin rezekinya untuk kita dengan catatan kita tetap berupaya dan berusaha melakukan yang terbaik dari apa yang kita bisa.
Dengan demikian kuncinya akan kembali pada diri kita masing-masing. Rezeki kita tidaklah ditentukan oleh pemerintah yang mengatur UMP. Tidak juga karena diserobot oleh orang-orang sekitar.
Atau karena sebab musebab lain. Apabila pandangan seperti itu sudah merasuk kedalam dada maka kita akan lebih ringan dalam mengarungi hari-hari mencari nafkah.
Tidak ada yang perlu dirisaukan mengingat jatahnya sudah ada. Hanya saja jangan sampai beranggapan bahwa lebih baik tidak melakukan apa-apa karena toh sudah pasti dapat.
Pandangan seperti ini adalah salah kaprah. Hal itu tidaklah menganggap pentingnya sisi ikhtiar sebagai cara untuk merubah sesuatu.