Nilai-nilai spiritual memang menjadi satu kesatuan dalam derap langkah seseorang. Hal itu terkadang terlihat menonjol dilakukan, tapi adakalanya hanya samar-samar. Tapi selama ini siapa yang peduli dengan semua hal itu?
Lantas bagaimana sebaiknya nilai-nilai spiritualitas ini ditanamkan pada diri para karyawan suatu perusahaan? Mengadakan kegiatan keagamaan mungkin baik, tapi belum menjamin bahwa nilai-nilai spiritual tadi akan terpatri dibenak para pelakunya. Hal ini perlu dipraktikan langsung dalam aktivitas rutin harian di mana di sana perlu mengadopsi prinsip-prinsip spiritualitas yang ada.
Cukup banyak perusahaan yang memiliki landasan prinsip moral seperti kejujuran, kepedulian, keadilan, dan sebagainya sementara dalam praktiknya upaya menanamkan hal-hal tersebut tidak kentara.Â
Sebatas menjadi penghias ucapan lisan para atasan atau bahkan pengisi pajangan di dinding perusahaan sedangkan kondisi di lapangan seperti tidak pernah menganggap bahwa hal itu ada.
Bagaimanapun tempat kerja memang berbeda dengan lembaga pendidikan, meski begitu hal itu bukan berarti tempat kerja terlarang sebagai tempat mendidik pribadi seseorang.Â
Berorientasi profit memang sudah menjadi fitrah organisasi bisnis itu sendiri. Namun selama didalamnya ada manusia-manusia yang terlibat maka akan jauh lebih baik ketika mereka itu turut dikembangkan untuk memiliki nilai mulia spiritualitas didalam dirinya.
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H