"Kita butuh keseimbangan di alam yang kita tinggali ini. Setiap kendaraan bermotor yang diproduksi dan beroperasi butuh adanya penyeimbang untuk menjaga kualitas udara tetap terjaga. Bagaimanapun juga hidup kita tidaklah sebatas untuk kehidupan kita sendiri saat ini, melainkan juga untuk generasi yang akan datang."
Polusi udara sejauh ini masih menjadi masalah klasik yang ditimbulkan oleh terus berkembangnya pemanfaatan bahan bakar fosil untuk menunjang kehidupan sehari-hari.Â
Bukan hanya semata sebagai sumber energi dari berbagai industri, penggunaan kendaraan bermotor seperti sepeda motor, mobil, dan sejenisnya merupakan sesuatu hal yang amat berperan terhadap tingkat polusi udara yang terjadi di suatu tempat. Wilayah padat kendaraan seperti Jakarta dan beberapa kota besar lain seringkali dianggap sebagai sumber polusi udara.Â
Selain karena banyaknya pabrik ataupun kendaraan bermotor yang berpoperasi, jumlah pepohonan selaku pemegang fungsi penting pengurai polusi udara juga belum berperan maksimal karena kalah jumlah dengan sumber polusinya.Â
Beberapa langkah coba ditempuh demi mengurangi jumlah emisi yang mengalir ke udara diantaranya dengan menggalakkan mobil listrik, mendukung budaya bersepeda, hingga wacana menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) beroktan rendah.Â
Namun semua langkah itu hanya sebatas memperlambat laju "suplai" polusi udara saja, belum menetralisirnya. Langkah paling ideal yang barangkali bisa ditempuh adalah dengan menciptakan penyeimbang dari jumlah polusi yang dihasilkan.Â
Dengan kata lain jumlah pepohonan harus terus ditingkatkan seiring terus meningkatnya jumlah kendaraan bermotor ataupun sumber polusi udara yang lainnya.
Program-program peduli lingkungan yang diakan oleh beberapa insititusi memang patut diapresiasi. Akan tetapi peran setiap individu tentunya akan memberikan efek yang lebih mendalam.Â
Setiap orang terutama yang memiliki kendaraan bermotor hendaknya berupaya untuk melakukan tindakan penyeimbangan melalui gerakan menanam pohon di wilayahnya masing-masing.Â
Siapapun yang memproduksi polusi udara dalam jumlah tertentu haruslah menyeimbangkannya kembali melalui upaya penanaman pohon yang mereka lakukan.Â
Tidak selalu satu kendaraan satu pohon, namun harus dalam kuantitas yang berimbang antara zat-zat kimia penyebab polusi yang dihasilkan oleh suatu mesin bermotor dengan daya kemampuan pohon dalam mengolah zat-zat tidak sehat tersebut menjadi oksigen yang bermanfaat bagi manusia.Â