Melihat penyataan Prabowo itu maka publik sebenarnya tidak perlu berandai-andai lagi kalau presidennya adalah Prabowo dan bukannya Jokowi.Â
Karena toh sepertinya hasilnya juga "sami ugi sami mawon" alias sama saja. Bagaimanapun juga kondisi seperti pandemi COVID-19 itu tidak aad yang tahu semasa kontestasi pilpres 2019 berlangsung.Â
Termasuk Jokowi dan juga Prabowo. Kini setelah melewati masa satu tahun Presiden Jokowi memimpin negara ini di periode yang kedua, dan satu tahun pertama Prabowo sebagai menhan publik tentu masih mengharapkan banyak hal dari beliu berdua untuk bangsa ini.Â
Mungkin sampai saat ini masih ada yang kecewa dengan keputusan bersatunya Prabowo ke pemerintahan Jokowi. Namun satu sisi positif dari hal itu adalah tidak ada figur "musuh" yang mesti dihadapi Jokowi dalam menjalankan pemerintahannya.Â
Hal ini seharusnya memberikan nilai lebih untuk menuntaskan setiap permasalahan bangsa. Hanya saja hal itu sepertinya belum benar-benar berjalan sesuai harapan.
Satu tahun kepemimpinan Jokowi -- Ma'ruf adalah saat untuk menghilangkan semua angan bahwa presiden dan wakil presidennya adalah bukan beliau berdua. Mari doakan yang terbaik untuk bangsa ini.Â
Bagaimanapun juga bukan suatu kebetulan kalau kita sekarang dipimpin oleh beliau-beliau ini. Semua sudah digariskan oleh Sang Pencipta. Memang pemimpin memiliki tanggung jawab besar terhadap rakyatnya. Tapi perilaku rakyat terkadang menjadi sebab musebab keberadaan pemimpinnya.Â
Sekarang adalah saatnya kita untuk sama-sama menjadi baik satu sama lain. Memperbaiki kualitas diri masing-masing tanpa harus menuding dan saling tunjuk muka siapa yang bersalah atas kondisi bangsa ini. Kita semua memiliki kekuatan untuk berkotribusi bagi bangsa ini. Minimal dari untaian doa yang kita panjatkan.
Salam hangat,
Agil S Habib