Tersendatnya jaringan internet bisa jadi bukan sepenuhnya "salah" provider. Hal itu bisa saja disebabkan oleh akses yang membludak serta penggunaan kuota yang tidak semestinya.
Jatah kuota yang semestinya untuk menunjang proses pembelajaran justru dipergunakan untuk hal lain yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan aktivitas belajar mengajar seperti bermain game online, menonton youtube, bermain media sosial (medsos), dan lain sebagainya.
Pada akhirnya jatah kuota yang semestinya cukup untuk kegiatan belajar mengajar menjadi kurang dan habis di tengah jalan.Â
Satu lagi, sesuatu yang diperoleh secara gratis umumnya punya kecenderungan untuk disia-siakan. Seperti jatah kuota internet yang bisa saja dipergunakan untuk sesuatu diluar maksud yang diharapkan oleh pemerintah. Â
Memberikan subsidi tunai dan baru diberikan untuk pulsa internet setidaknya memberikan pemahaman sikap bahwa kuota itu dibeli dengan uang.Â
Bukan pemberian langsung yang bisa dengan senaknya saja dihabiskan. Meskipun hal ini sebenarnya juga tergantung pada setiap individu yang mempergunakan fasilitas dari negara tersebut.Â
Gratis atau tidak, subsidi langsung atau tunai akan sama saja apabila orang-orang yang menerimanya tidak memiliki rasa tanggung jawab dalam memanfaatkan pemberian itu. Sehingga kuncinya ada dikedua belah pihak. Masyarakat selaku penerima program harus bijak dalam mengelola bantuan yang diberikan oleh negara.Â
Sedangkan pemerintah tentu harus memilih strategi terbaik dalam memberikan bantuan kepada masyarakatnya.Â
Apabila sekarang sudah diputuskan akan memberikan bantuan gratis kuota internet secara langsung untuk beberapa bulan kedepan, maka tidak ada salahnya dilakukan evaluasi untuk satu bulan pertama dan jatah kuotanya pun diberikan untuk kebutuhan satu periode tersebut saja.Â
Apabila dinilai baik maka langkah serupa bisa diulang kembali pada periode selanjutnya. Akan tetapi jika ditemukan banyak masalah dan penyimpangan, barangkali pemerintah perlu mencoba alternatif lain salah satunya dengan memberikan bantuan tunai kepada para guru dan murid untuk kemudian sebagian atau seluruhnya dibelikan kuota internet yang cocok dan sesuai kebutuhan.Â
Hal inipun juga mesti dievaluasi lagi dalam periode-periode selanjutnya untuk menemukan formula terbaik dari program kebijakan ini.