Dengan kondisi seperti sekarang tentu saja Pertamina harus segera berbenah. Menunggu pandemi usai tapi tidak berbuat apa-apa sama artinya dengan pasrah dan menyerah terhadap keadaan.Â
Memang benar bahwa kinerja mayoritas perusahaan-perusahaan migas dunia lesu ditengah kondisi pandemi. Hampir semuanya merugi kecuali Aramco, perusahaan minyak raksasa miliki kerajaan Arab Saudi.Â
Meskipun begitu Pertamina jelas tidak bisa membiarkan hal ini berlarut-larut. Semester pertama 2020 sudah lewat. Tinggal bagaimana strategi perbaikan pada semester selanjutnya.Â
Apabila kondisinya masih sama, maka tanpa dibubarkan Ahok sekalipun Pertamina akan bubar dengan sendirinya. Apakah itu yang dikehendaki?Â
Pertamina "hanya" rugi, dan bukan bangkrut. Semoga "pawang" energi negeri kita tercinta ini bisa segera bangkit dari keterpurukannya.
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H