Namun dalam hal ini saya mencoba untuk melihat postingan viral klepon sebagai sebuah kesempatan untuk mempromosikan sesuatu yang kurang diingat keberadaannya oleh publik menjadi menempati top of mind jajanan.Â
Semakin kontroversial sebuah berita maka akan semakin membuat orang penasaran untuk mengujinya, membuktikan kebenarannya, dan menghapus rasa penasaran yang ditimbulkannya. Saya tidak yakin unggahan tentang klepon tidak islami akan membuatnya dijauhi, malah justru sebaliknya.
Jika melihat dari sisi pemahaman yang lain, tidak islami bukan berarti tidak halal. Mungkin akan lain cerita ketika narasi klepon disebut "tidak halal". Sensitivitasnya sangat berbeda dalam hal ini. Oleh karena itu pada awal tulisan ini saya mengatakan bahwa kita mungkin seharusnya berterima kasih pada penggunggah status kontroversial tersebut.Â
Jika ingin membuktikan "efek positif" dari status "klepon tidak islami" itu, untuk beberapa waktu ke depan mari kita kumpulkan data tentang angka penjualan klepon atau minimal wawancara para penjual jajanan khas ini. Turun atau justru naikkah angka penjualan mereka?
Salam hangat,
Agil S HabibÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI