Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Ketum Gerindra (Lagi), Pertanda Nyapres (Lagi)?

8 Juni 2020   07:03 Diperbarui: 8 Juni 2020   07:13 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto | Sumber gambar: kompas.com

Sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi), nama Prabowo Subianto memang seperti kurang mendapatkan porsi pemberitaan sebagaimana sebelumnya. 

Keberadaan Prabowo di tubuh pemerintah mungkin membuatnya kurang menarik lagi menjadi rujukan kontra pemangku kepentingan. Sesekali kemunculannya di hadapan publik dipandang tidak lebih dari sekadar formalitas yang biasa-biasa saja. 

Lain sekali dengan dahulu ketika pernyataan-pernyataanya ibarat bumbu penyedap nan nikmat dalam kancah perpolitikan tanah air. Mungkinkah Prabowo yang sekarang berbeda dengan Prabowo yang dulu?

Sulit untuk memberikan jawaban pasti akan pertanyaan itu. Tapi seandainya kita menanyakan hal itu ke beliau maka kemungkinan jawabannya adalah Prabowo yang sekarang masih sama dengan yang dulu. Masih cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), masih berhasrat membangun negeri, masih kritis terhadap pemerintah melalui "lidah" dan "jari-jemari" Fadli Zon, masih menjadi ketua umum partai politik pesaing terkuat partai berkuasa PDIP, dan sepertinya masih berhasrat menjadi presiden Republik Indonesia periode mendatang.

Baru-baru ini Prabowo Subianto juga kembali terpilih secara aklamasi untuk menjadi Ketua Umum Partai Gerindra periode 2020 -- 2025. Seluruh kader partai telah bersepakat untuk memberikan mandat kepada Prabowo agar membawa partai tersebut menembus ambang batas Parliamentary Threshold. 

Bagaimanapun juga figur Prabowo sejauh ini masih cukup populer bagi sebagian kalangan dan masih cukup memiliki elektabilitas yang baik menuju pilpres pada tahun 2024 mendatang. Keunggulan itulah yang sepertinya menjadi salah satu pertimbangan para kader Partai Gerindra untuk menjadikan Prabowo sebagai magnet elektoral bagi partai. Gerindra ingin mengamankan posisinya pada pemilihan umum (pemilu) mendatang.

Namun apakah itu berarti Prabowo hampir pasti akan kembali tampil sebagai kandidat kuat maju dalam persaingan pilpres mendatang? Rona-ronya sih seperti itu. Bahkan wacana memasangkan Prabowo dengan Puan Maharani pun sudah mulai digaungkan. 

Pesaing-pesaing Prabowo pun sejauh ini masih terbilang biasa-biasa saja. Apalagi Jokowi sudah tidak lagi berkesempatan "menjungkalkan" Prabowo untuk ketiga kalinya. Justru tim pendukung Jokowi mulai melirik Prabowo untuk menjadi magnet elektoral baru pada periode mendatang. Setidaknya untuk saat ini arahnya masih kesitu. Entah dalam beberapa tahun mendatang akan berubah atau tidak.

Kedewasaan Demokrasi

Seiring dengan terpilihnya kembali Prabowo sebagai Ketum Partai Gerindra, sebagian pengamat menyarankan agar sebaiknya Prabowo mengikuti jejak Megawati saja. Ketua Umum PDIP yang biarpun partainya memenangi kontestasi pemilu dua periode terakhir tetap tidak mengupayakan diri untuk tampil ke gelanggang. Beliau lebih menyodorkan nama Jokowi sebagai sosok itu. Terlepas dari alasan bahwa elektabilitas Jokowi memang mengalahkan ketua umum partainya, Prabowo diharapkan agar menyudahi hasratnya tampil sebagai presiden. Adian Napitupulu beberapa waktu lalu juga sempat menyuarakan hal senada.

Selama ini Prabowo termasuk sosok "bertangan dingin" dalam hal melejitkan sosok-sosok pemimpin baru. Jokowi yang kala itu maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta adalah salah satu hasil "karya" Prabowo. Demikian juga dengan Anies Baswedan yang sukses menjadi gubernur DKI Jakarta saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun