Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jerinx SID dan Sebuah Kisah Konspirasi

11 Mei 2020   11:36 Diperbarui: 11 Mei 2020   11:49 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sulit untuk menemukan titik kebenaran dari sebuah kisah yang ditutupi tabir berlapis-lapis. Yang keberadaannya juga samar antara ada dan tiada. Hanya sebagian orang saja yang meyakini bahwa kisah ini benar adanya. 

Jerinx SID merupakan salah satu dari sedikit orang yang mempercayai hal itu. Ia melihat COVID-19 sebagai bagian dari konspirasi global. Lantas hal itu digaungkannya baru-baru ini pasca merebaknya COVID-19 sebagai pandemi global. 

Padahal kisah tentang konspirasi itu sudah telah lama ada. Sebelum COVID-19 melanda teori konspirasi sudah terlebih dahulu dialamatkan terhadap peristiwa-peristiwa lain. 

Perang dunia 1 dan 2, krisis moneter 1998, tragedi WTC, dan lain sebagainya. Tapi sejauh ini semua masih sebatas informasi di atas awang-awang yang kebenarannya belum pernah dikonfirmasi. Ia hanya menjadi selintas pemberitaan yang beredar di bawah tanah.

Saya pribadi meyakini bahwa terlepas dari teori konspirasi itu benar atau tidak, semuanya terjadi atas izin Sang Pencipta. Kalaupun COVID-19 telah menelan banyak korban jiwa, hal itu juga tidak terjadi secara kebetulan. 

Ada campur tangan Sang Mahakuasa disana. COVID-19 bisa jadi produk dari konspirasi, tapi bagaimana dengan agama? Jika agama disebut juga sebagai konspirasi, maka siapa yang paling patut melakukan itu? Atau bisa jadi Tuhan sendirilah yang melakukan konspirasi itu. 

Tapi "konspirasi" dari Sang Khaliq adalah sesuatu yang pasti, karena Dialah sutradara atas seluruh kehidupan. Disadari atau tidak, tulisan ini lahir juga sebagai bagian dari rencana-Nya. Demikian juga dengan rekan-rekan yang membaca tulisan ini juga sedang menjalani skenario kehidupan yang sudah dituliskan di Lauhul Mahfudz.

Salam hangat,

Agil S Habib 

Refferensi :

[1]; [2]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun