Disharmoni Dunia Pasca Pandemi
Hubungan antar negara rentan memburuk pasca pandemi ini. Terutama hubungan antara negara yang merasakan situasi parah akibat COVID-19 dengan China seperti halnya yang dirasakan oleh AS, Jerman, dan beberapa negara lainnya.Â
Bukan tidak mungkin hal ini akan menyulut episode lanjutan dari perang dagang yang sebelumnya sudah menyertakan nama AS dan China didalamnya lantas merembet dan mengajak serta negara lain didalamnya.Â
Mengingat Rusia saat ini cenderung berpihak pada China terkait tudingan penyebar virus yang dialamatkan AS kepada China. Seolah menjadi "dejavu" perang dingin puhan tahun lalu saat Uni Soviet begitu lekat persahabatannya dengan China untuk menghadapi AS beserta sekutunya.
Sungguh sangat disayangkan sebenarnya ketika pandemi COVID-19 yang semestinya dihadapi dengan kerjasama dan sinergi semua negara justru kini saling menuding dan mempersalahkan.Â
Amat tepat kiranya kritik Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada dunia internasional yang menganggap semua negara bekerja secara individual, bukan sinergi. Ego yang besar telah menghapus pikiran sehat untuk berunding dan duduk bersama guna merumuskan langkah penanggulangan secara bersama-sama. Jikalau kita tidak berubah, maka yang akan terjadi kedepan mungkin akan lebih parah dari sekarang.
Imagine all the people
Livin' life in peace
..
And the world will live as one
(Imagine, John Lennon)