Evaluasi Urgensi Kartu Prakerja di Tengah Pandemi COVID-19
Di tengah pandemi COVID-19 yang terus melanda, pemerintah beranggapan bahwa Kartu Prakerja akan banyak menolong masyarakat melepaskan diri dari jerat kesulitan ekonomi.Â
Meskipun hipotesis itu masih harus diuji lebih lanjut. Benarkah dugaan tersebut akan berlaku demikian atau malah hanya buang-buang anggaran semata. Mengingat saat ini saja banyak operasional perusahaan yang terkendala dan terpaksa harus merumahkan sebagian karyawannya. Jikalau para "alumnus" Kartu Prakerja kemudian sudah menyelesaikan programnya, lantas mereka akan bekerja dimana?Â
Anggota Ombudsman RI, Ahmad Alamsyah Saragih, mengkritik program Kartu Prakerja di tengah pandemi COVID-19 sebagai sesuatu yang tidak rasional. Menurutnya, masyarakat lebih butuh uang tunai ketimbang program pelatihan.
Pemerintah beberapa waktu lalu sudah menyatakan perlunya memangkas anggaran tak penting untuk dialokasikan dalam upaya penanggulangan pandemi COVID-19.Â
Dengan kata lain, apabila Kartu Prakerja dirasa kurang tepat untuk dijalankan saat ini maka sepatutnya juga program tersebut dievaluasi. Anggaran dialihkan untuk penanganan yang lebih efektif.Â
Dalam situasi darurat seperti sekarang, semua kebijakan haruslah berlaku efektif dan efisien. Rakyat butuh kebijakan yang memiliki efek secara langsung dan dirasakan manfaatnya sesegera mungkin.Â
Jangan berkutat pada prosesi pengunduran diri Belva Devara. Ada sesuatu yang lebih besar dibanding itu yang memerlukan perhatian kita. Nasib warga negara selama pandemi COVID-19.
Salam hangat,
Agil S HabibÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H