Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Andai Presidennya Prabowo, seperti Apakah Penanganan Covid-19 Berjalan?

21 April 2020   07:47 Diperbarui: 27 April 2020   15:10 31809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak jauh berbeda sebenarnya dengan periode sebelumnya. Luhut, Fachrul Razi, hingga Prabowo adalah barisan para jenderal yang dinilai perlu untuk membantu kinerja pemerintah. 

Bukan tidak mungkin sebenarnya presiden lebih terkesan sebagai pengambil keputusan akhir dengan pertimbangan beliau yang berlatar belakang warga sipil. 

Pemikirannya mungkin akan berbeda, pendekatannya kebijakannya pun bisa jadi berbeda jikalau Prabowo yang berada di posisi Jokowi. Prabowo yang seorang ahli strategi tentu tidak hanya mengandalkan pemikiran anak buahnya saja dalam menghitung kebijakannya. Mirip seperti SBY yang terkenal dengan pemikirannya yang mendalam.

Akan sangat berbeda tatkala seseorang memutuskan suatu kebijakan dengan memiliki latar belakang pendidikan strategi seperti halnya Prabowo dibandingkan Presiden Jokowi yang berbeda secara kultural. 

Meski belum ada jaminan bahwa strategi Prabowo akan lebih baik ketimbang strategi Jokowi, paling tidak pendekatan saat pengambilan keputusan akan tampak berbeda.

Tapi saat ini kita harus menerima kenyataan bahwa presiden kita adalah Jokowi, bukan Prabowo. Apapun yang semestinya baik untuk dilakukan jikalau Prabowo adalah presidennya, hal itu hendaknya bisa diutarakan kepada bapak presiden. 

Meski kemungkinannya hanya 50% bahwa usulan itu diterima, paling tidak hal itu akan memberikan dimensi pemikiran lain kepada presiden untuk mengambil keputusan yang lebih efektif kedepannya. 

Bagaimanapun juga pandemi COVID-19 membutuhkan adanya sinergi dari semua kalangan. Pemerintah yang dikritik tidak maksimal menangani pandemi mestinya bisa mawas diri. Bukan arogan terhadap kekuasaannya. 

Justru kritikan itu menunjukkan bahwa ada celah kebijakan yang mesti dievaluasi lagi agar bisa memberikan hasil yang jauh lebih baik. Jangan sampai menunggu korban makin banyak berjatuhan baru pemerintah menyadari ada yang salah dengan langkahnya. 

COVID-19 adalah masalah kita bersama. Seperti kata Prabowo, gotong royong diperlukan untuk menuntaskan pandemi ini bersama-sama.

Salam hangat,
Agil S Habib
Refferensi: [1]; [2]; [3]; [4]; [5]; [6]; [7]; [8]; [9]; [10]; [11]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun