Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pasien Sembuh (Hampir) "Overtake" Korban Meninggal, Titik Balik Penuntasan Pandemi Covid-19?

13 April 2020   11:48 Diperbarui: 13 April 2020   11:55 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Tribunnews.com

Titik balik itu sepertinya bisa tercapai tidak lama lagi. Titik balik yang akan mempertebal keyakinan bahwa mimpi buruk ini akan segera berakhir. 

Terlebih beberapa daerah semakin proaktif mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada pemerintah pusat dengan harapan bisa menekan laju pandemi sekaligus memberikan kesempatan kepada para petugas medis menyembuhkan para pasien yang terinfeksi. Yang jumlahnya mencapai ribuan itu. 

Bagaimanapun juga para petugas medis itu butuh ruang untuk bekerja dan merawat para pasien agar lekas sembuh. Sehingga angka kesembuhan akan semakin bertambah dan meninggalkan jauh jumlah korban meninggal dunia. Akan jauh lebih baik lagi apabila tidak ada lagi korban meninggal akibat COVID-19.

Zero Death Case

Satu nyawa saja yang melayang adalah kesedihan mendalam bagi orang-orang terdekat. Sehingga mencegah agar jangan sampai ada lagi jatuh korban meninggal dunia karena coronavirus adalah suatu keharusan. 

Reduksi angka kematian hingga pada titik nol, dan tingkatkan sebanyak mungkin angka kesembuhan. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana caranya?

Kasus kematian akibat COVID-19 ditengarai terjadi oleh karena kombinasi dua hal, umur dan penyakit bawaan. Mengutip data yang dilansir oleh Kawal Covid-19 sebagaimana dilansir oleh tirto.id, mayoritas kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia terjadi pada usia lansia atau pralansia, atau kelompok umur 60 tahun ke atas dan kelompok 45 -- 59 tahun. Selain itu, kondisi kesehatan orang Indonesia juga termausk buruk. 

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa sekitar 34.1% penduduk berusia diatas 18 tahun memiliki hipertensi. Angka pendertia diabetes militus diatas usia 15 tahun saja sudah mencapai 10.9%. 

Belum lagi menyangkut penyakit-penyakit lain. Melihat kondisi ini kita semua tentu harus mawas diri. Bukan berarti yang tua kehilangan kesempatan untuk sembuh.

Buktinya, Pangran Charles yang sudah termasuk sosok lansia saja bisa mendapatkan kesembuhan. Tinggal bagaimana sekarang kondisi kesehatan kita. Apakah mempunyai riwayat penyakit bawaan atau tidak. 

Berusaha untuk menjalani hidup dengan lebih sehat adalah cara terbaik untuk dilakukan. Selain itu, langkah penanganan yang cepat dari para petugas medis merupakan faktor lain yang tidak bisa diabaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun