Namun seharusnya tidak perlu sampai harus melakukan susur sungai. Apalagi dengan keterampilan pramuka setingkat anak SMP yang mungkin "cuma" bisa berteriak tatkala bahaya datang secara tiba-tiba.Â
Pembekalan mereka untuk menghaapi situasi semacam itu bisa dibilang sangat minim atau bahkan tidak ada samasekali. Padahal kondisi di lapangan setidaknya harus dikenalkan seluk beluknya dalam ruang kelas berikut hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk menyikapinya.
Semoga peristiwa pilu ini menjadi pelajran berharga bagi sekolah-sekolah lain atau insitusi lain yang mencoba menyelenggarakan kegiatan sejenis. Setiap risiko bisa diantisipasi asalkan kita tidak larut dalam sikap "biasanya".
Waspada itu harus, terlebih ketika itu berisiko menghilangkan nyawa manusia. Keputusan yang diambil haruslah berorientasi jangka panjang. Semoga semua korban yang hilang dari nestapa susur sungai ini cepat ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Semoga peristiwa seruap tidak terulang.
Salam hangat,
Agil S Habib
Â
Refferensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H