Kunci dari semua itu adalah peran serta orangtua untuk merencanakan, merancang, atau mendesain kurikulum kompetensi ajar anak dari tontonan-tontonan yang tersaji pada channel Youtube.
Sebagai orangtua mungkin kita tidak harus secerdas mereka, tetapi kita harus lebih tahu banyak hal untuk perkembangan diri mereka. Bukan untuk menyetir hidup anak-anak kita di masa depan, tetapi lebih kepada kebutuhan untuk menjadi pengarah sekaligus penasihat yang baik bagi sang anak.
Teknologi informasi adalah "kuda liar" yang harus dijinakkan para orangtua sehingga menjadi aman untuk "ditunggangi" sang buah hati untuk mencapai tujuannya.Â
Dan tujuan itu adalah membentuk kompetensi anak yang memiliki nilai-nilai intelektualitas mumpuni, emosional yang baik, dan spiritualitas yang selaras dalam perkembangan anak-anak kita pada masa yang akan datang.
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H