Terlepas benar tidaknya pemahaman tentang atheisme ini, kita semestinya berkaca pada pribadi masing-masing apakah selama ini kita sudah mengenali secara benar keyakinan yang kita anut saat ini atau mungkin kita menjalani keyakinan kita sekarang semata-mata hanya karena mengikuti keyakinan orang tua. Mari melihat kedalam diri masing-masing terkait eksistensi kita sebagai hamba dari Sang Pencipta.
Salam hangat,
Agil S Habib
Refferensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!