Natuna bisa menjadi cikal bakal konflik yang lebih besar apabila kita mengedepankan emosi daripada diplomasi. Akan tetapi diplomasi kita haruslah memiliki power yang lebih dari sekadar nota protes. Ketika nota protes dilayangkan dan ternyata diabaikan, maka kita hanya akan menjadi orang biasa yang dibaikan oleh pejabat kaya raya.Â
Lantas langkah seperti apa yang mampu menunjukkan kredibilitas kita di hadapan dunia? Hastag NatunaBukanCina mungkin bisa dikatakan sebagai bentuk pernyataan "perang" secara halus.Â
David vs Goliath adalah sebuah pelajaran berharga bahwa yang terlihat lebih kuat belum tentu menjadi pemenang. Masalahnya adalah pemanang dalam hubungan negara-negara bukanlah mereka yang mampu "membumihanguskan" negara "musuh", akan tetapi mereka yang mampu menyudahi sebuah konflik sebagai pemenang tanpa perlu menyakiti yang lain. Bagamana caranya? Kita tunggu episode selanjutnya.
Tindakan yang merepresentasikan arogansi dan kesewenang-wenangan beberapa negara besar hanya akan menjauhkan semangat besar mengusung kedaimaian di muka bumi. Ramai-ramai bangsa di dunia mengatakan bahwa mereka menjunjung tinggi kedamaian di atas segalanya. Akan tetapi banyak dari tindakan mereka yang justru bertolak belakang. Jika sudah demikian maka apa kata John Lennon?
Salam hangat,
Agil S Habib
Refferensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H