Kecurigaan yang selama ini disematkan publik terkait adanya dugaan rekayasa kasus, keterlibatan oknum jenderal, dan lain sebagainya tentu harus dijawab pihak kepolisian secara mantap dan tegas.
Tudingan adanya oknum jenderal polisi yang terlibat sudah pasti membuat buruk citra kepolisian. Hal ini tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Kepolisian harus menjelaskan secara lengkap hasil penyelidikannya selama ini mulai dari awal hingga berujung pada penangkapan pelaku. Jika memang tudingan keterlibatan oknum jenderal adalah sesuatu yang tidak berdasar, sangkalan yang diberikan haruslah diperkuat data yang valid.
Bagaimanapun juga publik terlanjur ditarik atensinya terhadap penuntasan kasus ini. Sehingga menjadi hak publik pula untuk mendapatkan klarifikasi secara menyeluruh perihal kasus ini. Jika perlu, Novel Baswedan atau tim penasihat hukumnya mesti memberikan pernyataan terkait pernyataan adanya keterlibatan oknum jenderal.
Sepertinya penangkapan pelaku penyiraman ini bukanlah akhir dari drama kasus penyiraman air keras. Tetapi akan menjadi babak baru penuntasan kasus ini ke depan. Bisa jadi RM dan RB hanyalah bidak catur yang menjadi "tangan" dari sosok yang lebih berkuasa dan lebih berpengaruh.
Di sinilah letak tantangan sebenarnya. Polisi harus menunjukkan bahwa kinerja mereka bukanlah kinerja setengah hati.
Namun setidaknya kita harus memberikan apresiasi kepada kepolisian karena telah berhasil menangkap sang pelaku. Jikalau pada tahapan selanjutnya ditemukan fakta-fakta baru yang menjurus pada keberadaan pelaku lain, maka itulah "pertanda" bahwa drama kasus ini akan memulai episode barunya.
Salam hangat,
Agil S Habib
Referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H