Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kebanggaan Bu Menkeu Sri Mulyani kepada Mas Nadiem dan Indikasi Arah Pendidikan Kita

21 November 2019   15:01 Diperbarui: 21 November 2019   15:18 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkeu Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam US-Indonesia Investment Summit | Sumber gambar : money.kompas.com

Berdasarkan penjelasan ini maka konsep pendidikan berbasis enterprenership yang kemungkinan akan menjadi orientasi sistem pendidikan kita pada masa pemerintahan kedua Presiden Jokowi sebenarnya masih cukup relevan dengan pasal 31 ayat 3 UUD 1945 dan UU Nomor 20 Tahun 2003. Akan tetapi kita juga tidak boleh lupa bahwa ada poin-poin lain yang wajib untuk diperhatikan seperti tentang keimanan, ketakwaan, sehat, dan sebagainya. 

Undang-undang mengamanahkan kepada kita bahwa pendidikan itu bukan hanya terkait pengetahuan eksakta saja atau bisnis saja. Tetapi juga menyangkut karakter pribadi seorang manusia. Inilah yang penting diperhatikan oleh Mendikbud muda kita, Mas Nadiem Makarim. 

Kita tentu berharap bahwa sistem pendidikan kita akan lebih konsisten pada masa-masa mendatang serta memiliki hubungan kesinambungan dengan sistem pendidikan yang saat ini dianut. Jangan sampai peserta didik justru menjadi ajang coba-coba sistem pendidikan yang tidak kunjung menemukan konsistensi.

Pendidikan memang memiliki korelasi penting terhadap upaya pembangunan ekonomi Bangsa Indonesia ke depan. Akan tetapi pendidikan tidak selalu tentang ekonomi saja. Jangkauan pendidikan jauh lebih luas dari itu. 

Niatan pemerintah untuk membangun SDM yang mandiri dan kreatif secara ekonomi hendaklah dilengkapi dengan aspek karakter khas orang Indonesia. Sehingga kelak ketika bangsa ini tumbuh mencapai era keemasannya, pada saat itu juga kita memiliki manusia-manusia yang berkarakter, berbudaya, dan berbudi pekerti luhur. Semoga pendidikan kita semakin maju.

Salam hangat,

Agil S Habib

Refferensi :

[1] ; [2] ; [3] ; [4]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun