Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Fenomena 11.11 dan "The Power of" Angka Cantik

11 November 2019   14:00 Diperbarui: 12 November 2019   09:01 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak popularitas e-commerce meningkat beberapa tahun terakhir ini, semakin banyak juga bermunculan  aktivitas-aktivitas kreatif yang mengatasnamakannya. 

Istilah seperti Harbolnas atau Hari Belanja Online Nasional sering mengemuka ke hadapan publik sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk berbelanja online membeli berbagai macam barang kebutuhan melalui beberapa layanan e-commerce yang aktif di negeri ini. 

Promo atau diskon adalah alat andalan dalam menjaring sebanyak mungkin pembeli, sebagaimana halnya dalam menarik minat pembeli pada pasar konvensional. Akan tetapi, saat ini diskon besar-besaran bukan lagi menjadi "judul utama" dalam transaksi jual beli online. 

Belakangan ini, platform e-commerce seperti lazada, shopee, blibli, dan lain sebagainya cenderung memanfaatkan momentum tanggal-tanggal unik seperti yang terjadi pada (11/11).

11.11 atau tanggal 11 November sebelum-sebelumnya tidak terlalu menjadi pusat perhatian kecuali mungkin untuk penentuan hari kelahiran bayi di tahun 2011 lalu. 

Namun belakangan angka-angka cantik ini semakin mendapatkan tempat dalam dunia bisnis yang tidak hanya semakin ketat, tetapi juga menuntut kreativitas lebih dari biasanya. 

Saat ini, bukan hanya ibu hamil saja yang mengincar tanggal cantik untuk kelahiran putra-putrinya, tetapi aktivitas transaksi bisnis pun juga "tertular" demam serupa. 

Transaksi e-commerce pada waktu-waktu tertentu menunjukkan tren kenaikan yang signifikan dibandingkan hari-hari biasa. Hal ini mungkin didasari oleh banyaknya promo yang ditawarkan untuk setiap jenis produk yang ditawarkan sehingga menggoda publik untuk membelinya. 

Harbolnas yang jatuh pada tanggal-tanggal unik seperti 10.10, 11.11, atau 12.12 adalah fenomena baru yang dicetuskan pelaku industri ini yang seakan ingin meng-euforia-kan "semangat" berbelanja. 

Padahal sebenarnya tidak yang sakral dengan tanggal-tanggal tersebut kecuali memang kita yang menjadikannya demikian. Dunia bisnis di era modern ini memang terlampau kreatif sehingga sesuatu yang biasa pun mampu dikemas menjadi unik dan spesial.

Perkembangan bisnis online harus diakui memang tengah naik daun selama beberapa tahun terakhir. Raksasa perusahaan dunia pun belakangan dikuasai oleh perusahaan yang bergerak di sektor ini. Amazon, Ali Baba, JD.ID, dan masih banyak lagi yang lain adalah beberapa nama yang sudah tidak asing bagi kita. 

Entah fenomena 11.11 ini sebenarnya dipelopori oleh dunia bisnis ataukah dunia bisnis yang sebenarnya terinspirasi oleh bidang yang lain masih perlu ditinjau lebih jauh. 

Bagaimanapun juga sudah cukup banyak terjadi serangkaian peristiwa diluar sana yang menjadikan angka-angka unik sebagai tagline-nya. 

Masih ingat dengan aksi demonstrasi 411? Aksi demonstrasi besar pada tanggal 4 November yang menjadi "cikal bakal" aksi 212 beberapa tahun lalu. Angka 411 dimiripkan dengan lafadz "Allah" dalam bahasa arab. 

Sedangkan angka 212 sendiri terinspirasi dari superhero lokal Wiro Sableng yang terkenal dengan senjata Kapak Naga Geni 212. Angka 212 adalah representasi yang pas dengan semangat yang dilakukan dalam demonstrasi kala itu.

Angka cantik dipercaya memilki aura yang mengundang atensi banyak orang. Bahasa angka adalah bahasa universal yang mana hampir seluruh bangsa didunia ini menggunakannya secara serupa. 

Deret angka 0 sampai 9 dimaknai sama oleh kita yang ada di Indonesia dengan mereka yang hidup di Amerika atau Australia. 

Bahkan banyak yang percaya untuk beberapa angka tertentu memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan yang lain. Ada yang percaya bahwa angka 4 adalah angka "sial". 

Tetapi ada juga yang percaya bahwa angka 13 lah yang angka sial. Beberapa ada yang menganggap bahwa 7 adalah angka keberuntungan. Sebagian yang lain pun bisa jadi menilainya secara berbeda. 

Mungkin kita masih ingat dengan kecenderungan yang kita miliki saat hendak membeli kartu telepon atau Sim Card. Kita cenderung memilih nomor dengan keunikan tertentu, yaitu dari pengulangan angka, kesamaan tanggal lahir, dan sebagainya. 

Apakah di balik angka-angka itu memang ada kekuatan magisnya ataukah itu hanya sekadar imajinasi kita yang memang terlalu kreatif? Entahlah. Yang pasti, angka dengan deretan yang unik memang memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian kalangan.

Salam hangat,

Agil S Habib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun