Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Desa "Hantu" yang Tidak Angker namun Mengerikan bagi Menkeu Sri Mulyani

5 November 2019   07:21 Diperbarui: 6 November 2019   05:51 2437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbukti dengan desain desa fiktif atau desa hantu tersebut. Menkeu Sri Mulyani tentunya was-was melihat kenyataan ini, dimana anggaran yang beliau kumpulkan dengan susah payah justru banyak yang menghilang tanpa ada hasil yang sepadan. 

Tugas menkeu sangat tidak mudah mengingat beliau harus menyuplai sejumlah besar dana untuk mendukung pelaksanaan program-program kementerian lain.

Setiap nominal rupiah tentunya begitu berharga disini, sehingga untuk menjaga agar pos anggaran dana desa ini tetap terjaga dan tersalurkan dengan sebagaimana mestinya.

Menkeu perlu bekerja sama secara intens dengan "tim pemburu hantu" bernama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sedari awal KPK perlu dilibatkan untuk turut mengontrol dan mencegah kemungkinan kebocoran anggaran. 

Jangan sampai KPK nanti baru turun tangan ketika aksi perampokan anggaran dana desa telah terjadi. Lebih baik mencegah selagi semuanya belum terlambat.

Salam hangat,
Agil S Habib

Refferensi :[1] ; [2]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun