Kenaikan iuran BPJS kesehatan memang masih belum sepenuhnya diterima publik. Sesuatu yang pada akhirnya "memancing" Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) untuk memberikan pernyataan "menarik" bahwa kenaikan iuran BPJS itu wajar dan terbilang "murah" karena masyarakat untuk membeli pulsa atau rokok saja mampu. Masa untuk kepentingan kesehatan diri sendiri saja susah?
Pernyataan bapak Wapres yang sebentar lagi purna tugas ini mungkin ada benarnya, meskipun tidak menutup kemungkinan pernyataan ini juga akan memunculkan pro kontra di masyarakat.Â
Akan tetapi dibalik pernyataannya tersebut sebenarnya Pak JK ingin menyelipkan pesan kepada warga Indonesia bahwa kesehatan adalah sesuatu yang sangat penting sehingga layak kiranya untuk diberikan perhatian lebih. Salah satunya yaitu dengan memberikan alokasi pembiayaan kesehatan secara khusus.
Berbicara tentang kesehatan, selama ini kita seringkali berfokus pada kesehatan yang terkait fisik saja. Padahal ada sisi lain kesehatan di dalam diri seseorang yang juga memerlukan perhatian besar. Sedang happening-nya film "Joker" sepertinya menggugah kesadaran kita akan arti penting kesehatan mental.Â
Depresi, frustasi, hingga segala macam problematika hidup dapat menjadi pemicu gangguan kesehatan mental. Seperti halnya sosok Joker yang merasa hidupnya penuh kemalangan sehingga hal itu kemudian "membimbingnya" menuju penyikapan yang ekstrem terhadap kehidupan.
Joker hanyalah salah satu contoh saja dari permasalahan mental yang dialami seseorang. Permasalahannya, diagnosa terhadap gangguan kesehatan mental ini tidaklah "semudah" mendeteksi gangguan pada fisik. Seseorang yang terlihat baik-baik saja bisa saja memiliki masalah mental yang kronis. Seseorang yang kesehariannya terlihat ceria bisa seketika bunuh diri.Â
Beberapa contoh publik figur seperti komedian Hollywood Robin William yang mati bunuh diri, atau mendiang vokalis band Linkin Park  Chester Bennington juga mengambil jalan serupa. Secara kasat mata mereka sepertinya baik-baik saja, akan tetapi kenyataan yang terjadi dibalik itu semua sungguh sangat berbeda.
Irish Bella, Ammar Zoni, dan Pembelajaran Saling Menguatkan Hati Satu Sama Lain
Sepertinya kita harus belajar pada pengalaman hidup pasangan selebritis tanah air, Ammar Zoni dan Irish Bella. Pasangan artis muda ini baru saja mendapatkan ujian hidup yang cukup berat setelah bayi kembar mereka yang bernama Aiona Aisyah Bella Akbar dan Aiora Khadijah Bella Akbar meninggal dunia pasca dilahirkan prematur melalui operasi caesar.Â
Bayangkan betapa sedihnya sosok orang tua yang saat akan menikmati masa-masa menjadi orang tua untuk pertama kali malah justru kehilangan dua calon anak kembarnya. Apabila mereka tidak mampu mengatasi kesedihannya yang mendalam, tidak menutup kemungkinan mereka akan menjadi gila karenanya. Namun Ammar Zoni dan Irish Bella memberikan keteladanan yang patut dicontoh oleh orang-orang yang mengalami "ujian mental" dari Sang Mahakuasa.
Pasangan artis ini saling menguatkan satu sama lain. Sang istri mengatakan bahwa suaminya adalah sosok yang sangat luar biasa. Bahkan hal itu sudah bisa diketahuinya hanya melalui sebuah tatapan mata saja. Sedangkan sang suami pun memberikan pernyataan bahwa istrinya adalah wanita terkuat di muka bumi dan ia merasa harus belajar banyak darinya.Â
Saling menguatkan satu sama lain adalah cara yang ampuh untuk mengantisipasi ancaman gangguan mental karena kesedihan yang terlampau dalam. Berbagi dengan orang terdekat merupakan sebuah upaya untuk mengurai "beban puncak" yang ditimbulkan oleh duka lara.