Belum lagi ketika kita membicarakan batik sebagai warisan budaya yang harus dijaga.Â
Keberadaan batik pada akhirnya menciptakan dilema tersendiri, antara pelestarian budaya, pemenuhan kebutuhan ekonomi, dan aspek kondisi lingkungan. Baik pelestarian budaya, sumber mata pencaharian penduduk, atau kondisi lingkungan sama-sama berarti penting bagi kehidupan masyarakat.Â
Sehingga opsinya bukan mengalahkan salah satu untuk menghidupkan yang lainnya. Bagaimana caranya supaya semua aspek itu menemukan titik temu keuntungannya (tradeoff) sehingga tidak ada satu pihakpun yang dirugikan.
Apabila mengacu pada peraturan terkait lingkungan hidup, suatu limbah industri semestinya tidak diizinkan untuk langsung dibuang ke lingkungan apabila belum memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Sehingga limbah industri haruslah melalui proses pengolahan terlebih dahulu untuk mencapai kondisi layak buang.Â
Proses pengolahan limbah dari kondisinya yang berbahaya bagi lingkungan menjadi tidak berbahaya tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Butuh investasi besar untuk mendanai proses pengolahan limbah ini.Â
Dengan masih banyaknya pelaku bisnis batik dari kalangan kelas menengah ke bawah, sudah barang tentu hal ini menjadi persoalan besar.Â
Beberapa sentra industri batik besar pun masih disangsikan komitmennya untuk melakukan pengolahan limbah batik sehingga menjadi ramah lingkungan, apalagi mereka yang menjalankan produksi batik dengan skala yang lebih kecil.
Setiap orang yang terlibat dalam industri batik ini kemungkinan telah mengetahui dampak negatif dari proses produksi batik itu sendiri. Hanya saja masih sedikit yang sadar bahwa dampak negatif itu harus segera ditindaklanjuti.Â
Bisa jadi, alasan terkait aspek ekonomis menjadi pertimbangan utama selain pelestarian batik sebagai warisan budaya dibandingkan dampaknya terhadap lingkungan.Â
Akan tetapi kita tidak boleh menutup mata bahwa ada ancaman besar yang mengintai dibalik keindahan batik. Kita hidup di alam, dan sayogyanya kita bisa hidup harmonis dengan alam.Â
Terjadinya pencemaran akibat limbah batik ini adalah potret ketidakharmonisan yang kita lakukan dengan lingkungan yang kita tempati. Padahal kehadiran limbah batik ini juga bukan tidak memiliki solusi sama sekali.Â