Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kombinasi Idealisme dan Pragmatisme, Kunci Sukses dalam Berkarier

15 Agustus 2019   07:26 Diperbarui: 19 April 2021   13:04 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Idealisme vs pragmatisme atau kombinasi keduanya? | Ilustrasi gambar : www.beritabanjarmasin.com

Selera makan kita saja bisa berbeda dengan selera orang lain, apalagi dalam mengkreasi sebuah produk. Gagasan kita dalam pekerjaan boleh jadi menurut kita baik dan inovatif, namun kemauan dari partner kerja kita bisa jadi yang cenderung biasa-biasa saja. Sehingga kita hendaknya mampu menempatkan diri sesuai porsi dan takaran yang pas. 

Kita harus pandai membaca situasi sekitar, harus melihat kebiasaan sekitar, tapi tetap dengan menjaga beberapa aspek vital dari idealisme pribadi kita. Dalam buku The Power of Habbit, Charles Duhigg menganalisa perihal populernya lagu-lagu Hits internasional. Berdasarkan analisisnya lagu-lagu dengan irama yang "umum" memiliki kemungkinan lebih baik menduduki tangga lagu favorit dibandingkan lagu-lagu dengan irama "unik dan baru". Ada kebiasaan pecinta musik yang cendeung lebih menyukai musik dengan irama populer dibandingkan yang "asing" di telinga mereka. 

Idealisme adalah gambaran dari "keasingan" yang dimiliki seseorang, apabila hal itu terus-menerus dikedepankan maka akan membuatnya kehilangan peminat. Oleh karena itu, para produser musik dunia cenderung menyelipkan pemutaran lagu-lagu baru dengan konsep baru diantara lagu-lagu yang memiliki irama populer. Idealisme disisipkan diantara pragmatisme. 

Dengan dikombinasikannya kedua hal ini maka tingkat penerimaan akan meningkat. Untuk program televisi kombinasi keduanya akan menciptakan keseimbangan rating program acara dan serapan iklan agar tetap meraih keuntungan.

Salah satu kunci menuju kesuksesan berkarir adalam dengan kombinasi antara pragmatisme dan idealisme. Keduanya saling melengkapi satu sama lain dengan kelebihannya masing-masing. Sinergi antara diri kita dengan orang-orang sekitar memang harus dilakukan sebagai upaya untuk menggapai hasil terbaik dalam berkarir. 

Kita tidak bisa memungkiri bahwa kita adalah makhluk sosial yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Hasrat besar kita harus dipertemukan dengan hasrat orang lain sehingga memunculkan titik temu yang menguntungkan semua pihak.

Salam hangat,

Agil S Habib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun