Akan tetapi, pada proses mengasah ketangkasan atau melatih kecerdasan berfikir seseorang didalam permainan tradisional itu terselip nilai-nilai kearifan lokal.Â
Seseorang menjadi lebih tangkas melalui sebuah proses yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Ketika belajar kerja sama didalam permainan tradisonal terselip nilai gotong royong, sebuah nilai yang diakui sebagai warisan budaya bangsa.Â
Selain itu, ajaran sporitivitas dalam permainan tradisonal telah lebih dulu ada melalui konsep tepo seliro atau tenggang rasa. Saya yakin dengan begitu banyaknya jenis permainan tradisional yang kita miliki, ada cukup banyak juga nilai-nilai positif yang terselip didalamnya.Â
Bahkan nilai-nilai filosofi nenek moyang kita secara tidak langsung juga ikut larut dalam balutan permainan itu. Hanya saja, apakah kita bisa menangkap maksudnya atau tidak.Â
Beberapa hal inilah yang sebenarnya menjadi nilai lebih dari permainan tradisional jika dibandingkan dengan jenis-jenis permainan modern yang ada sekarang.
Beberapa kajian yang dilakukan terhadap permainan tradisional ternyata juga banyak memberi pengaruh positif dalam bidang pendidikan. Semasa masih menjadi mahasiswa dulu, ada salah seorang rekan kuliah saya yang berhasil membuat sebuah karya tulis ilmiah dengan tema permainan tradisional.Â
Didalam hal ini  permainan tradisionalnya adalah bentengan, yang ternyata mampu membentuk ketangkasan atau kecerdasan seseorang yang memainkannya. Kajian ilmiah yang dilakukan oleh rekan kuliah saya ini berhasil menyabet perhargaan tertinggi juara satu pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) dan diganjar medali emas oleh Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti).Â
Hal ini menunjukkan bahwa ada potensi besar dibalik keberadaan permainan tradisional sebagai media pembentuk karakter individu, yaitu karakter yang berlandaskan pada kearifan lokal.
Sayangnya, permainan tradisional yang menyimpan potensi besar dalam hal pengembangan potensi pribadi seseorang ini kini semakin lekang oleh waktu. Ia semakin dilupakan oleh generasi yang eksis saat ini. Kalaupun ada, jumlahnya sangat sedikit dan itupun tidak dipandang populer oleh khalayak luas.Â
Entah karena kita sudah terlalu terpengaruh dengan mindset kebudayaan modern yang artinya harus menanggalkan hal-hal berbau "kuno", ataukah karena kita cenderung mengikuti gengsi dan larut oleh arus zaman.Â
Namun yang pasti harus ada seseorang yang berani mengingatkan sekaligus memperjuangkan tentang betapa istimewanya warisan permainan tradisional yang kita miliki ini.