Dalam beberapa waktu yang hampir bersamaan bangsa Indonesia mengalami dua peristiwa yang sama-sama menggemparkan. Pertama, gempa bumi di berkekuatan 6,9 SR berpusat di Banten yang efeknya bahkan dirasakan sampai wilayah DKI Jakarta dan sebagian Jawa Barat. Warga sekitar pantai banyak yang mengungsi karena khawtir terjadi tsunami.Â
Satu hari berselang, peristiwa besar susulan terjadi. Pemadaman listrik masal melanda wilayah Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.Â
Pemadaman yang terjadi lebih dari 24 jam di beberapa daerah ini sampai-sampai membuat Presiden Jokowi marah besar kepada Dirut PLN. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang murka akibat situasi ini.Â
Sumpah serapah bertebaran di media sosial. Beberapa pemuka organisasi bisnis dan juga politisi pun tidak ketinggalan menyampaikan kekecewaannya.Â
Ada yang menyerukan agar petinggi PLN dicopot jabatannya, ada yang meminta agar menteri terkait mengundurkan diri, ada yang menganggap bahwa peristiwa pemadaman masal ini akibat salah urus, dan lain sebagainya.Â
Namun salah satu yang paling vokal dibicarakan adalah terkait efek dari pemadaman masal ini, yaitu kekhawatiran hilangnya kepercayaan investor luar untuk menanamkan investasi di Indonesia.
Beberapa waktu belakangan, peringkat kualitas investasi di Indonesia tergolong cukup baik. Akan tetapi dengan terjadinya pemadaman listrik masal di wilayah terpadat di Indonesia membunyikan alarm kekhawatiran para pebisnis.Â
Jikalau untuk wilayah pulau Jawa yang merupakan pusat ekonomi Indonesia saja kasus pemadaman listrik besar-besaran bisa terjadi, lantas bagaimana dengan wilayah-wilayah lain?Â
Barangkali hal ini jugalah yang menjadi salah satu pemikiran yang melatarbelakangi Presiden Jokowi untuk memindahkan ibukota keluar Pulau Jawa.Â
Apapun pro kontra yang terjadi, pemadaman masal kemarin ibarat gempa yang mengguncang aspek tatakelola perekonomian Indonesia.Â
Setelah gempa melanda fisik beberapa wilayah di Indonesia, gempa juga terjadi pada aspek yang lain. Jangan sampai gempa ekonomi yang dipicu oleh oleh pemadaman listrik masal ini lantas menimbulkan tsunami ekonomi yang memperkeruh kondisi bangsa.