Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

"Head to Head" Bengkel Sepeda Motor Resmi Vs Bengkel Umum

8 Juli 2019   11:23 Diperbarui: 8 Juli 2019   18:21 1547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bengkel | Sumber: Gordy Donofan (kupang.tribunnews.com)

Hampir setiap orang memiliki sarana transportasi yang namanya sepeda motor. Setiap rumah hampir selalu memiliki setidaknya satu sepeda motor. Bahkan tidak sedikit yang memiliki dua, tiga, atau lebih sepeda motor di rumahnya. 

Merknya pun beragam, modelnya juga bervariasi. Sebagai sebuah alat transportasi yang terdiri dari aspek permesinan dan juga elektronik, wajar kiranya apabila kita menjumpai sepeda motor tersebut kadangkala mengalami kerusakan. 

Entah itu mogok, sistem operasinya terganggu sehingga tidak nyaman dikendarai, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, setiap orang yang memiliki sepeda motor atau kendaraan bermotor lain akan menyervis kendaraannya secara rutin pada setiap periode tertentu. Mungkin sebulan sekali melakukan ganti oli, mengganti part-part tertentu, dan sejenisnya. 

Namun meskipun aktivitas servis sudah rutin dilakukan, hal itu tidak pasti menjamin bahwa kendaraan akan bebas dari masalah seperti kemungkinan mogok atau yang lainnya. Sehingga mau tidak mau kendaraan harus dibawa kembali ke bengkel untuk diberikan penanganan lebih lanjut.

Menyervis kendaraan bermotor yang tengah bermasalah bisa dilakukan di bengkel manapun. Sebagian orang mungkin lebih suka melakukan servis di bengkel-bengkel resmi sesuai pabrikan kendaraan bermotornya. Akan tetapi cukup banyak juga yang melakukan servis di bengkel-bengkel umum. Kendaraan-kendaraan baru keluaran dealer umumnya banyak diservis ke bengkel resmi. 

Sedangkan kendaraan-kendaraan keluaran lama, terlebih kendaraan-kendaraan yang tidak jelas surat atau dokumennya seperti STNK, banyak yang menggunakan jasa bengkel umum. Terkait dengan pelayanan servis dari bengkel resmi dengan bengkel umum, sulit untuk memastikan mana yang lebih baik dalam memberikan layanannya. 

Dalam situasi tertentu mungkin bengkel resmi lebih baik. Namun dalam situasi yang lain bengkel umum bisa jadi mengalahkan bengkel resmi dalam memberikan solusi atas masalah yang terjadi pada kendaraan bermotor kita.

Sebagai seorang pemilik kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor, saya sudah cukup sering melakukan servis kendaraan di beberapa bengkel sepeda motor yang berbeda. Untuk bengkel resmi saya sudah mencoba di beberapa tempat yang berbeda. 

Begitu juga dengan bengkel umum. Dari pengalaman saya mencoba beberapa bengkel tersebut, untuk beberapa bengkel resmi yang saya datangi ternyata sebagian diantaranya tidak mempu memberikan solusi yang tepat atas masalah sepeda motor saya. Diagnosa yang dilakukannya tidak tepat sasaran. 

Karena pernah saya mengalami masalah pada sistem injeksi sepeda motor saya yang berakibat sering matinya kendaraan saat melaju melewati jalan bergelombang. Teknisi pada bengkel tersebut sampai menyarankan agar dilakukan penggantian injektor baru, yang mana harganya juga tidak bisa dibilang murah. Setelah servis selesai dilakukan, terlihat sepeda motor saya seperti kembali normal. 

Tidak mati saat dipakai melewati jalan bergelombang. Namun ternyata tidak sampai satu hari berselang, masalah yang sama timbul kembali. Kali ini saya membawanya ke bengkel umum dan menyampaikan keluhan serupa. 

Pada saat diperiksa ternyata masalahnya bukan seperti yang disampaikan oleh teknisi bengkel resmi tadi, melainkan permasalahan lain yang samasekali berbeda. Pada saat itu bengkel umum yang saya tuju hanya melakukan perbaikan-perbaikan "kecil" yang sangat jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh bengkel resmi yang saya tuju sebelumnya. 

Hasilnya, apa yang dilakukan oleh bengkel umum itu membuat sepeda motor saya mampu bertahan sampai sekarang. Padahal biaya yang saya keluarkan jauh lebih kecil daripada saat menyervis kendaraan di bengkel resmi dengan hasil kondisi sepeda motor yang "tidak normal".

Hal ini sebenarnya bukan yang pertama kali terjadi. Tahun lalu, saat seda motor saya tidak bisa dinyalakan maka opsi yang saya lakukan waktu itu adalah membawanya ke bengkel resmi. Karena selain lokasinya yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal, waktu itu saya meyakini bahwa bengkel resmi adalah yang paling bisa diandalkan mengingat ia memegang seluruh lisensi resmi kendaraan bermotor yang menjadi brand-nya. 

Namun keyakinan saya itu seketika memudar saat saya mendengar apa yang disampaikan oleh tim teknisi di bengkel yang saya tuju. Mereka menganggap bahwa sepeda motor saya mengalami masalah serius hingga kemungkinan harus dibongkar "total".

Untungnya saat itu saya tidak sampai harus melanjutkan servis disana terkait antriannya yang begitu lama, mereka hanya melakukan pemeriksaan sekilas terhadap sepeda motor saya. 

Kemudian saya membawa kendaraan tersebut ke bengkel umum yang lokasinya tidak jauh dari bengkel resmi itu. Saya cukup syok mendengar dari teknisi bengkel umum yang mengatakan bahwa sepeda motor saya hanya bermasalah pada sebuah kabel yang dimakan oleh tikus sehingga mengganggu aliran listrik motor. Cukup dengan menyambung ulang kembali kabel yang bermasalah maka masalah pun beres.

Sebenarnya tidak selalu saya kecewa dengan bengkel sepeda motor resmi dan diberikan solusi oleh bengkel umum. Pernah suatu ketika saya ke bengkel umum untuk membetulkan sepeda motor saya yang mogok, mengingat saat itu bengkel itulah yang terdekat ada disekitar jalanan yang saya lalui. 

Padahal biasanya saat itu saya selalau mencari bengkel resmi untuk menyervis kendaraan saya. Apa yang terjadi saat itu memang sepeda motor saya bisa hidup kembali, Akan tetapi setelah beberapa hari berselang sepeda motor itu kembali bermasalah. Kondisinya pun serupa. Setelah saya bawa ke bengkel resmi ternyata spare part yang dipakai tidak standar, sehingga mengganggu proses permesinan dari sepeda motor saya tersebut.

Dari beberapa pengalaman tersebut saya bisa menarik kesimpulan terkait beberapa hal. Pertama, bengkel resmi bukanlah jaminan dalam mendiagnosa secara tepat permasalahan yang terjadi pada kendaraan bermotor. Bengkel umum memiliki potensi yang sama baiknya atau bahkan lebih baik dalam memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi pada sepeda motor kita. 

Kedua, bengkel resmi memiliki kelebihan dalam hal penyiapan spare part yang lebih baik karena mereka terafiliasi langsung dengan pabrikan terkait. Ketiga, sebagai konsumen kita tidak bisa langsung percaya atau menelan mentah-mentah setiap vonis yang diberikan oleh teknisi bengkel terkait kondisi motor kita. Penting bagi kita untuk membaca dan mencari tahu informasi perihal apa, mengapa, dan bagaimana jika suatu permasalahan terjadi pada kendaraan bermotor kita. 

Dengan begitu kita tidak benar-benar "kosong" informasi saat ingin menyervis kendaraan kita yang tengah bermasalah. Kita memang harus menaruh kepercayaan kepada orang lain, akan tetapi kita juga harus bersiap atas banyak hal. 

Coba ingat-ingat, setiap kali sepeda motor kita bermasalah dan kita membawanya ke bengkel maka pertanyaan apa yang pertama kali diajukan oleh pihak bengkel kepada kita? Pertanyaanya tidak akan jauh-jauh dari "Sepeda motornya kenapa?". 

Itu artinya kita diharapkan lebih tahu tentang apa yang terjadi dengan kendaraan kita saat ia tengah bermsalah. Hal ini tidak mengharuskan kita untuk menjadi seorang pakar mesin atau elektronik, setidak-tidaknya kita harus memiliki wawasan singkat terkait sepeda motor atau kendaraan bermotor yang kita miliki. Apa yang menjadi milik kita, milikilah sedikit banyak pengetahuan tentangnya. So, jadilah konsumen yang smart.

Salam hangat,
Agil S Habib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun